YOGYA, KRJOGJA.com - Berlianto (34) warga Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta ditemukan tewas dengan leher tergantung di loteng rumahnya, Kamis (08/03/2018). Semasa hidup pemuda perajin pembuat gitar ini mengaku sering mendapat bisikan gaib untuk mengakhiri hidup. Upaya bunuh diri juga pernah dilakukan Berlianto sebelumnya, namun niatnya untuk menyudahi hidup baru bisa terlaksana siang tadi.
Kanit Reskrim Polsekta Tegalrejo, AKP Suwanto mengungkapkan, tewasnya Berlianto pertama kali diketahui tetangga samping rumah. Saat menjemur pakaian di loteng rumah, tetangga tersebut melihat tubuh pemuda itu sudah dalam posisi tergantung dan ia segera menceritakan apa yang dilihatnya tersebut kepada keluarga Berlianto.
“Ayah yang bersangkutan segera menuju atas dan menurunkan anaknya itu. Saat dipegang tubuhnya masih hangat dan keluarga segera melarikan ke RS Pantirapih, dari pihak rumah sakit menyatakan jika yang bersangkutan telah meninggal dunia,†ungkap Suwanto.
Berlianto mengakhiri hidup dengan cara mengikat lehernya menggunakan tali plastik (rafia) warna hitam yang kemudian dikaitkan di langit-langit loteng. Dari hasil visum luar tak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan dari tubuh Berlianto.
Suwanto mengungkapkan, upaya mengakhiri hidup bukan kali ini saja dilakukan Berlianto. Pada tahun 2017 pemuda tersebut juga pernah mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari loteng setinggi lebih dari 4 meter namun aksinya itu gagal.
“Dari keterangan keluarga mengatakan, yang bersangkutan pernah berupaya bunuh diri dengan cara melompat dari atas rumah. Namun saat itu ia dapat selamat dan mengalami luka pada bagian kepala kemudian dibawa ke rumah sakit,†jelasnya.
Semasa hidup Berlianto juga bercerita jika ia pernah berkenalan dengan seseorang misterius yang memesan gitar kepadanya. Sejak perkenalan itu sikap Berlianto jadi berubah dan ia mengaku sering mendapat bisikan gaib untuk mengakhiri hidup. (Van)
