PURWOREJO, KRJOGJA.com - Sedikitnya empat wali murid MTS Negeri Bener Kabupaten Purworejo menjadi korban penipuan berkedok iming-iming beasiswa. Mereka menransfer uang ke rekening pelaku hingga sedikitnya Rp 66,3 juta.
Penipuan itu baru disadari para korban ketika melakukan konfirmasi kepada pihak madrasah. Tidak ada guru atau bagian tata usaha yang menghubungi korban dan meminta ke ATM menransfer uang. "Ternyata yang telepon dan mengaku mantan kepala madrasah, ternyata bukan yang bersangkutan. Kami kena tipu," ujar salah satu korban warga Desa Bleber Bener, Jazimatul, kepada KRJOGJA.com, Selasa (23/01/2018).
Menurutnya, penipuan diawali masuknya pesan singkat (SMS) ke ponsel, Senin (22/01/2018) sore. Pengirim mengaku sebagai bendahara sekolah dan meminta korban menelpon ke nomor kepala sekolah yang tercantum dalam pesan.
Jazimatul menelpon dan mendapat informasi adiknya berinisial Luk, siswa kelas IX, akan mendapat beasiswa Rp 5,7 juta dari pemerintah. Namun korban diminta datang ke mesin ATM terdekat untuk mengaktifkan kode beasiswa. "Sampai ATM, orang itu menelpon dan memandu saya, dalam percakapan tidak ada kata-kata minta uang," tuturnya.
Setelah kartu ATM dimasukkan, pelaku meminta korban memencet nomor PIN sebanyak dua kali. "Seingat saya, nomor yang disampaikan panjang. Lalu yang kedua lebih pendek, ternyata yang pendek itu adalah nominal yang saya transfer, totalnya hampir Rp 30 juta," ungkapnya.
Korban warga Kalijambe Kamal mengaku tidak sadar telah transfer uang kepada pelaku. Wali siswi kelas VIII berinisial Fir itu kehilangan uang Rp 4,98 juta. "Soalnya tidak ada permintaan nominal, pelaku mengalihkan perhatian dengan meminta memasukkan nomor PIN," ujarnya. (Jas)