SLEMAN, KRJOGJA.com - Jajaran Polda DIY merilis tindak kejahatan yang terjadi sepanjang akhir tahun 2017 lalu. Ternyata, dua kejahatan yakni pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian dengan pemberatan (curat) mendominasi kasus selama Operasi Sandi Lilin Progo 2017 dilaksanakan.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan diakhir tahun 2016 lalu, jumlah kasus yang ditangani Polda DIY yakni 5, namun kali ini jumlahnya naik 4 kali lipat menjadi 29 kasus. “Secara keseluruhan selama Operasi Lilin Progo, ada 29 kasus yang ditangani Polda DIY. Jumlahnya memang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 5 kasus,†ungkapnya di Mapolda DIY, Selasa (02/01/2018).
Dari 29 kasus tersebut, menurut Yuliyanto didominasi oleh curanmor yang total berjumlah 13 kasus. Sementara untuk curat, tercatat 10 kasus, diikuti pencurian dengan kekerasan 3 kasus dan penganiayaan dengan pemberatan sebanyak 3 kasus.
“Seluruhnya dialami oleh masyarakat, bukan wisatawan yang berkunjung ke DIY. Laporan-laporan yang masuk telah ditindaklanjuti oleh masing-masing Polres,†sambungnya.
Meningkatnya jumlah kasus tersebut menurut Yuliyanto tak lantas membuat kepolisian bertindak seperti biasanya. Tim Progo Sakti yang bertugas mengatasi kasus-kasus tersebut telah bergerak menindaklanjuti dan mengantisipasi agar tak lagi terjadi kasus-kasus serupa.
“Polda DIY sudah membentuk tim Progo Sakti yang anggotanya gabungan dari Reskrim, Sabhara, Intel dan Brimob. Tujuannya jelas agar kasus-kasus tersebut tidak terjadi lagi di wilayah hukum Polda DIY,†tegas Yuliyanto. (Fxh)
