SLEMAN (KRjogja.com) - Seorang panitia penyalur bantuan bedah rumah, Alex Supri Hartono diancam akan dilaporkan ke pihah kejaksaan setelah diduga melakukan korupsi atau menyelewengkan dana bantuan BEDAH rumah bagi warga miskin di Dusun Ngumbul Kelor Desa Bangunketo Turi Sleman Yogyakarta.
“Sudah lebih dari 3 tahun, Rudi Hartoko alias Koko dijanjikan mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemda Sleman lewat petugas atau panitia, Alex Supri Hartono. Tetapi sampai saat ini bantuan tak pernah diberikan. Kami yakin bantuan telah diselewengkan dan kami akan melaporkan masalah ini ke kejaksaan,†ujar Eko salah satu perwakilan warga kepada KRJogja.com, Rabu (18/5). Â
Padahal sejak awal, Koko selaku warga miskin diprioritaskan mendapat bantuan rumah. Hal itu dikarenakan memang kondisi rumahnya sangat sederhana, berdinding tembok dengan perekat semen tanah. Bahkan sebelum menjanjikan untuk memberikan bantuan, pihak panitia telah memfoto bangunan rumah Koko lebih dari 5 kali. Tetapi sampai sekarang sampai bangunan rusak bahkan hingga atap jebol tak segera mendapat bantuan sesuai yang dijanjikan. Anehnya rumah lan yang lebih baik justru mendapat bantuan.
Untuk itu sekitar sebulan lalu warga menanyakan bantuan ke Alex selaku panita tetapi disarankan menemui Dukuh Ngumbul Kelor. Tetapi oleh pak dukuh diminta menemui Kades Bangunketo tetapi diminta datang ke kecamatan Turi. “Oleh petugas kecamatan, saya diminta besabar menunggu bantuan turun. Tetapi sebelum bantuan turun rumah saya sudah rusak, atap jebol bahkan sebagian tembok ambruk. Kalau tetap dibiarkan rumah saya bisa ambruk dan rata dengan tanah,†tegasnya.
Sementara panitia penyalur bantuan bedah rumah, Alex Supri Hartono menyangkal tak penah mengalihkan atau mengorupsi bantuan bedah rumah. Untuk bantuan bedah rumah atas nama Koko, Alex menyebut akan turun tahun ini dan kemungkinan besar terealisasi setelah Lebaran. “Saya tak pernah menyelewengkan dana bantuan bedah rumah. Bantuan akan turun tahun ini. Untuk tempat pak Koko turun tahun ini dari dana APBD atas nama istrinya Sutiyah. Sementara dari pusat berupa DAK akan turun atas nama Anang selaku anaknya,†tegas Alex. (Usa)