YOGYA, KRJOGJA.com - Triyono (57) warga Ngasem, Kediri, Jawa Timur nekat gantung diri di sebuah pohon belimbing kawasan Purwodiningratan, Ngampilan, Yogyakarta, Jumat (28/04/2017) dini hari. Dengan menggunakan tali rafia warna hitam, pria paruh baya ini mengikat lehernya lalu melilitkan di salah satu dahan pohon tersebut. Triyono memilih mengakhiri hidupnya diduga lantaran depresi menghadapi perselisihan dengan anak tirinya.
Kapolsekta Ngampilan, Kompol Kusila mengungkapkan, tewasnya Triyono pertama kali diketahui seorang warga bernama Sagino. Dini hari tadi Sagino keluar rumah dan di lapangan badminton kampung setempat ia melihat sesosok benda tergantung di pohon belimbing.
Saat didekati ternyata sosok tersebut adalah Triyono yang sejak lima bulan lalu tinggal di rumah kakaknya bernama Suwarjono (60). Setelah melihat peristiwa itu Sagino segera melaporkan kepada warga setempat yang kemudian meneruskannya ke petugas Polsekta Ngampilan.
“Setelah mendapat laporan, anggota langsung menuju lokasi kejadian dan menurunkan yang bersangkutan. Bersama tim kesehatan dari puskesmas kami kemudian melakukan visum,†ungkap Kusila.
Dari hasil visum luar terungkap, Triyono tewas karena murni gantung diri. Petugas tak menemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh pria itu selain bekas jeratan tali di lehernya.
Kusila mengungkapkan, dari keterangan beberapa warga diketahui Triyono selama ini tinggal di kediri dan mendirikan usaha pembuatan bakpia. Namun saat usaha yang dirintisnya itu berhasil anak tirinya malah mengambilalih dan menguasainya.
Triyono ingin menyelesaikan masalah tersebut dan hanya ingin meminta modalnya kembali, namun sang anak tak memberikannya. Ia kemudian pulang kembali ke Yogyakarta dan menetap bersama kakaknya di Ngampilan. (Van)
