KUDUS (KRjogja.com) - Identitas korban tewas yang mayat ditemukan membusuk di ladang Tebu di Desa Jurang Kecamatan Gebog Kudus, Kamis (05/01/2017) mulai ada titik terang. Pasangan suami-istri Jamaah (59) dan Jamainah (52) warga Desa Gondosari Gebog mengaku sudah sekitar dua minggu ini anaknya bernama Joko (18) tidak pulang ke rumah. Saat pergi, Joko membawa sepeda motor dan hingga sekarang belum kembali.
Keduanya mendatangi TKP mengungkapkan sebagian ciri- ciri anaknya yang hilang sama dengan korban, antara lain bekas luka di atas telinga kanan dan telinga kanan memakai tindikan anting. Hanya saja petugas tidak mengizinkan keduanya menyaksikan mayat korban di TKP, karena masih dalam pemeriksaan dokter, serta olah TKP petugas Satuan Reskrim Polres dan Polsek setempat.
Spekulasi korban tewas akibat pembunuhan semakin menguat. Juga muncul dugaan lain, kemungkinan korban meninggal akibat over dosis obat batuk sachet cair dan kemudian mayatnya dibuang di ladang tebu.
Tempat sepi di sekitar TKP ditengarai sering digunakan berkumpul sekelompok orang, untuk meminum cairan obat batuk. Hal itu terlihat dengan ditemukannya sejumlah sachet obat batuk berserakan di sekitar TKP.
Kapolres Kudus, AKBP Andy Rifai melalui Kapolsek Gebog, AKP Muhaimin mengatakan, mayat korban ditemukan sekitar pukul 10.20 WIB oleh Maskan (63) dan Yatono (60) warga Desa Jurang Kecamatan Gebog. Keduanya saat itu sedang membersihkan slamper (daun) tebu kering dan mencium bau busuk. Setelah dicari ditemukan mayat laki- laki di dalam ladang tebu.
Kedua saksi melaporkan kejadian itu ke satpam perusahaan rokok terdekat, dan diteruskan ke Polsek. “Kami bersama anggota langsung terjun mendatangi TKP,†ujar Kapolsek.
Saat ini petugas masih meminta keterangan pasangan suami-istri Jamaah dan Jamainah yang mengaku kehilangan anak selama dua minggu. Pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Penyelidikan masih dilakukan, termasuk mengungkap identitas korban. (Trq)