KULONPROGO (KRjogja.com) - Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kulonprogo dan warga sempat dibuat geger oleh sebuah kardus berisi aneka makanan oleh-oleh yang tergeletak di dalam pos lantas Milir Desa Kedungsari Kecamatan Pengasih, Rabu (28/12/2016). Tim Gegana Polda DIY langsun diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi benda yang diduga berisi bom tersebut.
Kardus tersebut pertama kali ditemukan dua petugas pos lantas, Brigadir Arif Nugroho dan Brigadir Suratman. Awal mula ditemukannya kardus tersebut saat kedua anggotanya akan melakukan pelayanan pagi hari di pos lantas Milir. Keduanya tiba-tiba dikejutkan adanya kardus yang tergeletak di dalam pos.
“Kami tidak dapat berspekulasi dengan temuan kardus tersebut. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), kami langsung berkoordinasi dengan tim penjinak bom (jibom) Brimob Polda DIY untuk melakukan pengecekan,†jelas Wakapolres Kulonprogo, Kompol Heru Muslimin.
Dari hasil pengecekan, isi kardus tidak mengandung unsur bahan peledak maupun logam lainnya, karena hanya berisi aneka makanan oleh-oleh. Di dalamnya terdapat bungkusan kue, keripik tempe, keripik nangka dan keripik salak.
“Kami pastikan kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan teror kepada Kepolisian. Sebagai antisipasi, kami mengimbau masyarakat apabila ada informasi yang mengarah akan menimbulkan keresahan masyarakat hendaknya segera melapor untuk ditindaklanjuti. Sedangkan kepada anggota kami perintahkan untuk meningkatkan kewaspadaannya," tambah Heru.
Brigadir Arif Nugroho yang pertama kali melihat kardus di Pos Lantas Milir mengungkapkan, ketika dirinya akan menjalankan tugas seperti biasanya curiga terhadap kardus warna putih dengan tulisan oleh-oleh khas Malang tergeletak di dalam pos. Kardus terbungkus rapat dan bagian atasnya di tutup menggunakan lakban.
“Kami tidak berani membuka kardusnya, mengingat selama ini banyak aksi teror bom. Siapa tau itu bahan peledak atau bom sehingga harus dijinakkan. Sehingga saya melaporkan penemuan tersebut ke atasan, Kasatlantas yang diteruskan ke pimpinan. Kami lakukan itu murni demi keamanan sekaligus sebagai bentuk tindakan kewaspadaan," terangnya. (*-32/Rul)