YOGYA (KRjogja.com) - Polresta Yogyakarta membongkar bisnis prostitusi online yang memanfaatkan aplikasi WhatsApp (WA) untuk menawarkan pekerja seks komersial (PSK). AS (21) warga Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjajakan para wanita penghibur dengan cara membuat grup WA yang beranggotakan para pria hidung belang. Kepada para anggota grup, mucikari ini mematok tarif Rp 1 juta - Rp 1,5 juta untuk sekali kencan dengan para PSK yang dipekerjakannya.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono mengungkapkan, aksi pelaku terbongkar saat salah seorang anggota Polisi berhasil masuk dalam grup mesum tersebut. Dalam chat di komunitas para pria hidung belang itu tesangka menawarkan tiga orang PSK masing-masing WAD, PM, IRP.
Anggota yang menyamar berpura-pura tertarik lalu membooking dua orang PSK sekaligus yakni PM serta WAD dengan tarif Rp 3 juta dan janji bertemu di sebuah hotel kawasan Jalan Tut Harsono, Timoho. Dalam transaksi tersebut tersangka menerima uang Rp 1 juta dan sisanya akan dibayarkan kepada masing-masing PSK usai berkencan.
“Tersangka lalu datang ke hotel bersama PM, WAD serta IRP. Setelah bertemu kemudian anggota yang menyamar mengajak PM dan WAD masuk ke kamar, sedangkan tersangka beserta IRP menunggu di lobi hotel,†ungkap Tommy Wibisono didampingi Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Kasim Akbar Bantilan di mapolresta setempat, Selasa (29/11/2016).
Saat itulah Polisi yang telah merencanakan penjebakan segera menangkap pelaku. Tersangka tak dapat berkutik dan langsung digelandang beserta tiga orang PSK online yang dipekerjakannya itu ke Mapolresta Yogyakarta.
Kepada petugas, tersangka mengaku baru sekitar satu tahun ini membuat grup WA layanan prostitusi online tersebut. Para PSK yang direkrutnya merupakan kenalannya sendiri dan rata-rata berusia dibawah 25 tahun. Dalam setiap transaksi mucikari ini mendapat bagian Rp 500 ribu, sedang sisanya diberikan kepada PSK. (Van)