SLEMAN (KRjogja.com) - Aparat Kepolisian Resort Sleman berhasil menangkap 13 tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor sepanjang Operasi Curanmor Progo 2016 yang berlangsung selama 14 hari sejak tanggal 3 sampai 16 Oktober 2016. Beberapa sindikat curanmor bahkan diketahui merekrut remaja sebagai eksekutor.
“Sasaran dalam operasi ini adalah kasus pencurian kendaraan,†kata Kapolres Sleman  AKBP Burkan Rudy Satria didampingi Kasat Reskrim AKP Sepuh Siregar seperti dikutip dari Koran Merapi.
Menurutnya, dari total keseluruhan tersangka yang ditangkap, tiga tersangka merupakan daftar Pencarian orang (DPO) dan sisanya non DPO.
Bahkan dua tersangka di antaranya usianya masih di bawah umur. Keduanya direkrut sindikat curanmor sebagai pemetik (eksekutor) dan perantara. “Pemetik maupun perantaranya masih di bawah umur usianya 16 tahun. Namun penadahnya dewasa. Mereka sudah mencuri dua motor di daerah Tempel dan dijual dengan harga Rp 2,5 juta,†jelas Burkan.
Dijelaskan Kapolres, modus operandi yang dilakukan para tersangka yakni dengan merusak pintu pagar, kemudian mengambil kendaraan dan merusak kunci motor. Para tersangka juga mengambil motor yang diparkir dan kuncinya masih tertancap. “Selama operasi ini, total kerugian mencapai Rp 991 juta, hampir Rp 1miliar,†katanya.
Menurutnya, total barang bukti yang berhasil diamankan yakni 9 sepeda motor, 3 kerangka sepeda motor dan 2 mobil. Kapolres mengatakan, pada operasi kali, empat aksi pencurian terjadi di Tempel dengan lokasi bervariasi, seperti di rumah, kos, maupun tepi jalan raya. “Kadang masyarakat meninggalkan kendaraannya untuk belanja selama 5 menit dan dianggap sebentar. Tapi 5 menit bagi pencuri ini kan golden time,†jelasnya.
Guna mencegah kejadian serupa terulang, Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memarkirkan kendaraannya. Lebih baik kendaraan dikunci ganda serta diparkirkan di tempat yang terpantau. (*)
