Krjogja.com - KARANGANYAR - Usai diberi makan minum dan uang saku, dua anak jalanan malah mencuri sepeda motor sang dermawan. Peristiwa ini dialami korban yang merupakan Kepala Desa/Kecamatan Jatiyoso Giyatno.
Ia awalnya menaruh iba terhadap dua remaja berinisiap BP dan ASP. Keduanya mengaku butuh tempat berteduh sebelum melanjutkan perjalanan mencari orang tuanya di Wonogiri.
Baca Juga: Ada Rumah Pensiun Jokowi, Tata Ruang Colomadu Karanganyar Digarap
"Senin kemarin pukul 03.00 WIB keduanya datang untuk meminta tolong diperbolehkan menginap. Satu dari Prambanan dan lainnya dari Boyolali. Saya iba. Keduanya masih usia belasan tahun," kata Giyatno.
Pada Senin pagi (15/8/2025), Giyatno sempat memberi mereka sarapan dan uang Rp50 ribu sebelum dirinya berangkat ke kantor desa. Tak berapa lama kemudian ia mendapat kabar satu unit sepeda motor miliknya yang diparkir di garasi raib. Begitu pula dua tamunya itu. Merasa yakin motornya dicuri dua remaja itu, ia pun melapor ke polisi.
Kurang dari 1X24 jam, dua remaja berikut sepeda motor pak kades ditemukan polisi. Saat bertemu dengan korban di Kantor Polsek Jatiyoso, pelaku anak yang berinisial BP dan ARP mengaku membawa motor itu untuk berpergian.
Baca Juga: PSIM Alihkan Fokus Away ke Kandang Malut United, Berangkat Perjalanan Panjang Kamis Besok
Plt Camat Jatiyoso Mahmud Aziz Arifin mengatakan dari pengakuan pelaku motor itu dibawa mereka untuk dibawa untuk sarana transportasi. "Mereka awalnya mengaku bawa motor itu untuk jalan-jalan dan pergi mencari pekerjaan," kata Mahmud.
Mahmud menuturkan para pelaku membawa motor milik Kades Jatiyoso itu secara spontan. Dia menjelaskan, para pelaku membawa motor itu karena posisinya masih kunci masih menancap.
"Mereka melakukan secara spontan, ketika dia diberi untuk sarapan dan mengembalikan piring dan gelas ke wastafel, itu melihat ada kendaraan yang kuncinya masih menancap, tersebit dari mereka untuk membawa motor itu dari rumah Kades Jatiyoso," kata dia.
Ia menjelaskan, dari pertemuan mereka, Kades Jatiyoso mengaku sudah memaafkan perbuatan mereka. Meskipun demikian, laporan dari Kades Jatiyoso yang menjerat dua pelaku tetap berjalan.
"Kades Jatiyoso mengaku sudah memaafkan perbuatan mereka, namun proses tetap berjalan," ungkap dia.
Ia mengatakan, para pelaku bertemu di panti sosial di Semarang. Mereka terlibat dalam kasus kejahatan dan bertemu di sana. "Salah satu pelaku juga pernah mondok di Ponpes di Kabupaten Wonogiri, namun dikeluarkan karena terlibat dalam kasus pencurian," kata dia.(Lim)
