KRjogja.com - PATI - Koalisi Masyarakat Pati Anti Premanisme (Kompres) terus menyuarakan penolakan kepemimpinan Bupati Pati Sudewo hingga saat ini. Mereka menilai kebijakan Sudewo sarat kontroversi dan memiliki sifat arogan.
"Kami ingin memiliki Bupati Pati yang mengayomi masyarakat, bukan yang justru malah memecah belah masyarakat," ujar Ali Ahmadi selaku koordinator Kompers saat berorasi di Alun-Alun Juwana, Senin (13/10/2025).
Ali Ahmadi menambahkan, dirinya dan para pendemo juga menolak segala bentuk tindakan berbau premanisme di Kabupaten Pati. Aksi solidaritas ini sebelumnya juga pernah digelar di Alun – Alun Tayu pada Senin (6/10/2025) sepekan lalu.
Baca Juga: Gugur Ditembak OPM, Danrem 072/Pamungkas Pimpin Upacara Pemakaman Kopda Amin
“Kepada Kapolresta Pati, usut tuntas atas kasus pengeroyokan serta pembakaran rumah teman kami Teguh Istiyanto (Koordinator AMPB), tangkap semua pelaku dan dalang dari aksi premanisme tersebut," kata Ali dengan berapi-api.
Dalam aksi solidaritas itu, demonstran juga membawa banyak tulisan serta poster. Di antaranya, “Masyarakat Juwana Cinta Damai Nan Teduh, Ora Cinta Damai Tapi Malak Tur Nggebuki.
Selain itu, “Penak Dadi Pejabat, Iso Nyekeli Duit Rakyat. Tayu Ora Sepele!, Usut Tuntas Pembakaran Rumah”.
Tidak hanya itu, Ali mewakili massa Kompers juga meluapkan rasa kecewanya terhadap tindak lanjut kasus pengeroyokan yang baru menetapkan satu tersangka. Seharusnya, kata dia, tidak begitu sulit bagi aparat polisi menetapkan tersangka.
Baca Juga: Trump ke Prabowo di Penandatanganan Perdamaian Gaza: Luar Biasa, Kerja Bagus!
“Harusnya mudah, kenapa dipersulit. Jadi misalnya cukuplah memberi waktu satu minggu, dua minggu, tiga minggu, tapi juga masih proses terus, jadi kapan selesainya? Semakin cepat selesai semakin baik. Kita hanya aksi damai, bukan yang anarkis, " katanya.
Aksi damai ini merupakan respons massa atas peristiwa kekerasan yang menimpa Koordinator AMPB Teguh Istiyanto.(*)