Krjogja.com - WONOGIRI - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri Anif Solikhin SAg MAg menyebutkan pihaknya bersama pihak terkait melakukan pendampingan terhadap 12 murid madrasah korban dugaan pencabulan di Baturetno Wonogiri. Pemeriksaan kasus tersebut sementara ini ditunda karena anak didik tengah menjalani tes penilaian akhir tahun.
Menurut dia sudah ada sejumlah orang tua anak yang mengadu ke polisi terkait dugaan pencabulan yang melibatkan oknum kasek M dan guru Y itu. Diketahui, ada tiga keluarga korban yang mengadukannya ke Polres Wonogiri.
"Sejumlah korban juga sudah menjalani visum. Dari beberapa korban ada satu yang masih terdapat bekas memar di alat vitalnya," kata Anif.
[crosslink_1]
Terpisah Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno memberikan atensi terhadap kasus dugaan pencabulan yang terjadi di salah satu madrasah yang ada di Kecanatan Baturetno. "Pemkab Wonogiri utamanya Bupati Joko Sutopo selalu menyuarakan bagaimana untuk menekan kekerasan seksual di Wonogiri," kata Wabup.
Diakui Setyo pihaknya mendapatkan informasi bahwa sempat ada anak saling ejek karena mendapat perlakuan tak senonoh di dalam kelas sebelum kasus ini mencuat. Pemkab, lewat dinas terkait, bakal terus melakukan pendampingan kepada para korban.
"Kita dorong agar kasus ini bisa diusut tuntas. Jangan sampai ada pengecualian. Pak Bupati juga menyampaikan pelaku harus dihukum seberat-beratnya," tegas Setyo Sukarno.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah SH SIK MM MSi melalui Kasubag Humas Polres AKP Anom Prabowo SH MH, Kamis (31/5/2023), menjelaskan jajaran Reskrim telah menindaklanjuti proses aduan yang dilaporkan para orang tua korban.
"Saat ini dari sebelas laporan pengaduan yang diterima kepolisian dua laporan diantaranya sudah kita tingkatkan ke proses penyidikan," terang dia.(Dsh)