KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Seorang warga Perum Fajar Indah AD 12A Rt 04/Rw IX Desa Baturan, Colomadu, Joko Mulato (56) ditemukan tewas di dalam rumahnya. Kematian korban yang menderita sakit akut itu diketahui keluarganya setelah beberapa hari berselang.
“Putranya merasa risau. Bapaknya ditelepon tidak diangkat. Lalu mengecek ke rumah korban. Di sana, ternyata bapaknya sudah tidak bernyawa,†kata Kapolsek Colomadu AKP Joko Waluyono kepada KRJOGJA.com, Senin (03/07/2017).
Korban terakhir kali terlihat keluarganya saat menengok cucunya di Citropuran Rt 01/Rw VI Tipes, Serengan, Solo pada Rabu (28/06/2017). Putra korban, Haryo Aji (30) menceritakan ke polisi bahwa ayahandanya itu tinggal sendirian di Fajar Indah.
Nuansa berlebaran ingin dirasakannya bersama keluarga dan cucu, sehingga ia yang sudah sakit-sakitan memaksakan diri berkumpul. Lantaran mengeluh kecapaian, sesak napas dan batuk, ia kemudian pulang. Aji mencoba menelepon untuk mengecek kondisi ayahandanya itu, namun tidak ada jawaban.
“Putranya itu memutuskan melihat ke rumah ayahnya pada Sabtu (01/07/2017) pukul 17.00 WIB. Namun pintu pagar digembok dari dalam. Selain itu, pintu rumah juga terkunci,†katanya.
Aji merasa sesuatu terjadi pada ayahnya. Apalagi ia mencium bau menyengat dari dalam rumah. Setelah mengintip dari jendela, ia melihat ayahandanya tergeletak di lantai ruang tapi. Tubuhnya kaku, kulit menghitam dan dikerumuni lalat. Dilanda kepanikan, ia terpaksa membobol jendela untuk masuk ke dalam rumah.
Setelah yakin ayahnya meninggal dunia, ia kemudian memanggil ketua RT Bambang Jatmiko (61) dan seorang warga lainnya Heru Susetyo Adi (61). “Polisi juga mendatangi TKP. Menghubungi dokter puskesmas setempat,†katanya.
Berdasarkan visum luar dokter puskesmas 2 Colomadu, korban dinyatakan meninggal dunia karena sakit. Tidak ditemukan tanda tanda bekas penganiayaan. Keluarga menyatakan menerima dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan outopsi terhadap korban.