TEMENGGUNG, KRjogja.com - Kepolisian Resor Temanggung mentarget minimal mengungkap dua kasus korupsi di wilayah hukum tersebut selama 2017. Terget itu dinilai realistis mengingat diperlukan kejelian untuk mengungkapnya.
Kelapa Satuan Reserse dan Kriminal Polres Temanggung, AKP Suharto mengatakan saat ini tim tengah menangani kasus korupsi dana bansos, dan belum ditetapkan tersangkanya. "Kasus baru mulai ditangani, ditarget beberapa hari kedepan dapat ekspos ke Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP)," katanya kepada KRJOGJA.com, Senin (24/04/2017).
Baca juga :
Maesa Soegriwo Jabat Kapolres Temanggung
Dia mengemukakan demi kelancaran dan kesuksesan penanganan kasus, pihaknya belum dapat menyebut instansi yang dimaksud, tetapu petugas sudah mengamankan sejumlah barang bukti. "Kami tangani kasus korupsi, nama instansi nanti disampaikan saat ekspos. Barang bukti sudah diamankan," katanya.
Dikatakan, kerugian negara pada kasus korupsi bansos itu, akan dikoordinasikan dengan dengan Dinas Pekerjaan Umum. Yang pasti, perkiraan awal mencapai lebih dari Rp 100 juta. Pada 2016, terangnya, Polres Temanggung bisa mengungkap dua kasus korupsi dan kasusnya sudah divonis di Pengadilan Negeri Temanggung. Dua kasus itu yakni dana desa dan dana aspirasi.
Terpisah, Ketua Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saberpungli) Kabupaten Temanggung yang juga Wakapolres Temanggung Kompol Dax Imanuelle mengatakan hingga saat ini belum menemukan kasus pungli di institusi Temanggung. Meski begitu, tim terus berusaha keras menemukannya. Informasi sekecil apapun dari masyarakat atau sejumlah pihak tetap didalami.
Dikatakan, pihaknya tetap melaksanakan sosialisasi tentang saberpungli, terutama kepada guru, aparat desa terkait masalah penggunaan dana desa. Sosialisasi ini penting untuk memberi pemahaman pada warga, atau aparat pemerintah. "Sosialisasi itu juga pada pihak yang menangani masalah pertanahan, KIR kendaraan, layanan publik, baik di institusi polri maupun pemda," katanya.