YOGYA, KRJOGJA.com - MI (29) pemuda pengangguran asal Sanden Bantul terpaksa mendekam di balik jeruji besi Mapolresta Yogyakarta lantaran kedapatan mengedarkan pil koplo jenis Yarindo. Pemuda anak dari seorang guru ini ternyata telah kecanduan pil koplo sejak kelas 3 SMP hingga saat ini.
Kasat Resnarkoba Polresta Yogyakarta, Kompol Sugeng Riyadi mengaku cukup kesulitan menggali keterangan dari MI. Pelaku sulit berkomunikasi dengan lancar lantaran pengaruh pil koplo yang telah dikonsumsinya sejak berusia belasan tahun tersebut.
"Sulit sekali berkomunikasi dengan tersangka MI yang ternyata syarafnya sudah rusak karena pengaruh pil Yarindo yang sudah sejak kelas 3 SMP dikonsumsinya. Kami juga bingung mau menyatakan gila namun tidak gila, tapi dikatakan tidak gila ya sulit diajak komunikasi karena tidak nyambung," ungkapnya.
Menurut Sugeng Riyadi, pil jenis Yarindo memiliki efek jangka panjang yang sangat buruk bagi orang yang mengkonsumsinya tanpa aturan jelas dari dokter. "Psikotropika ini menyerang syaraf dan kalau sudah ketergantungan maka rasa malu, menghormati orang lain dan kontrol diri hilang jadi memang sangat berbahaya," lanjutnya.
Informasi sementara petugas yang didapat dari MI, pemuda tersebut mengaku mengenal pil Yarindo dari rekan-rekan sepantaran kakaknya yang bergaul bersamanya sejak remaja. "Lingkungan rumahnya baik karena orangtuanya guru, namun teman bermainnya yang buruk dan terbawa sampai sekarang hingga jadi pengedar pil Yarindo ini, hingga kita amankan di rumahnya Rabu 22 Maret 2017 lalu," tegasnya.
Polisi berharap kasus MI ini bisa membuat masyarakat yang ingin coba-coba mengkonsumsi pil terlarang berpikir hingga dua tiga kali. "Jangan dilihat hanya pil saja, tapi efek buruknya bisa dilihat dari kasus MI ini. Syarafnya kena dan dia tak bisa berjuang untuk masa depannya sendiri," pungkas Sugeng. (Fxh)