MENDATANG untuk melihat candi Borobudur, tak harus datang ke lokasi candi tersebut. Namun, cukup melihat dari desa wisata Nglinggo. Sebab kini disiapkan 20 telescope, yang diletakkan di bukit Nglinggo untuk meneropong Borobudur. Desa wisata yang terletak di Kawasan bukti Menoreh, Pagerharjo, Kulonprogo tersebut memang sekarang sedanh menjadi salah satu tempat berlibur alternatif di DIY yang populer.
“Karena itu kami sangat serius untuk mengangkat potensi Nglinggo†kata kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kulonprogo, Niken Purboraras, ketika berbicara di muka juri lomba kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Kamis (21/3) di balai desa Pagerharjo.
Para juri yang terdiri Sri Purwanti (Dinpar DIY), Condroyono (pengamat Pariwisata), Udhi (ketua Asita DIY), Octo Lampito (KR), Hendri B (Puspar UGM), Herman Tony ( PHRI DIY) dan Doni ( HPI DIY), juga melihat potensi 2 desa wisata lainnya di wilayah DIY bagian barat tersebut.
Nglinggo yang tahun lalu menjadi juara nasional Desa Wisata berbasis masyarakat tersebut, memang menjanjikan sejumlah panorama dan suasana menarik. Ada kebun teh yang terhampar menghijau, dimana wisatawan dapat memetik dan memasaknya menjadi minuman, kemudian hamparan tanaman Kopi, hutan untuk offroad, ada juga air terjun Watu Jonggol yang lokasinya agak tersembunyi di ketinggian 900 Dpl. Sehingga masih terlihat perawan.Â
Nah, yang tak kalah menarik ada bukit Isis.Â
Jangan bayangkan nama itu adalah kelompok yang suka mengacau di Timur Tengah itu, Namun makna isis dalam Bahasa Jawa adalah semilir. Karena lokasinya di bukit penuh dengan pohon rindang, sehingga angin semilir sejuk disana. Dari bukit inilah sama-samar memandang ke arah utara kelihatan candi Borobudur.
Â
Nglinggo tak mau kalah dengan desa wisata yang lain, menurut ketua Pokdarwis Pagerharjo, Yoko, dibuat banyak untuk lokasi swafoto. Karenanya, lokasi yang Instagramable banyak diminati.