KULONPROGO, KRJOGJA.com - Sebagian air Sungai Progo mulai dialirkan ke saluran induk irigasi Kalibawang. Volume debit air yang dialirkan dua meter kubik per detik tidak mencukupi untuk pengairan pertanian dan mengatasi kekeringan sekitar saluran.
Pintu air masuk atau intake saluran induk irigasi Kalibawang di Desa Banjaroya, Rabu (01/08/2018) kemarin sekitar pukul 06.00 WIB dibuka pada ketinggian 8 sentimeter menghasilkan debit air yang dialirkan ke saluran sekitar dua meter kubik per detik. Air mengalir keruh menyapu segala macam sampah dan kotoran yang ikut hanyut di sepanjang saluran.
Baca juga :
Pengedar Upal Nyemplung Sungai Progo Belum Ditemukan
Dikejar-kejar Warga, Pengedar Upal Terjun ke Sungai Progo
Untuk pengaliran air ke saluran irigasi sampai hari ketiga hanya sampai di sekitar wilayah Kedungrong, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh. “Air belum bisa dialirkan sampai di wilayah Kecamatan Nanggulan. Masih harus menunggu sekitar tiga hari karena pengecoran ujung jembatan Talang Bowong lama belum kering,†ujar Subagyo, seorang petugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) Saluran Induk Irigasi Kalibawang 1 di Jurang, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang.
Petugas OP lainnya, Sukimin bersama sejumlah petugas yang turut memantau pengaliran ke saluran menjelaskan air dari Sungai Progo sudah dialirkan ke saluran. Setelah mengalir tiga hari, volume debit air dinaikan menjadi sekitar empat meter kubik per detik.
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Nanggulan, Sugimin mengungkapkan air yang dialirkan ke saluran belum cukup untuk pengairan pertanian dan mengatasi kekeringan di Nanggulan. “Biasanya aliran lima meter kubik per detik, baru bisa membasahi dan mengolah sawah. Kalau air yang dialirkan dua meter kubik, baru cukup untuk mengatasi kekeringan,†ujar Sugimin.