WATES, KRJOGJA.com - Pencapaian target dan realisasi pembangunan fisik hasil evaluasi oleh Gubernur DIY pada Triwulan IV 2017, Kabupaten Kulonprogo mendapatkan nilai rangking pertama dari kabupaten/kota se-DIY. Rangking I ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
"Tahun 2017 kabupaten Kulonprogo berdasarkan hasil evaluasi dari Gubernur DIY pada triwulan IV mendapat nilai rangking I dari 5 kab/kota di DIY. Yang dievaluasi selain target dan realisasi keuangan, juga terkait penyerapan belanja langsung, modal, serta barang dan jasa. Realisasinya di Kulonprogo rata-rata di atas 95 persen dari belanja yang ditetapkan, serta deviasi 5 persen," kata Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulonprogo Drs Djoko Kus Hermanto MM, ketika dikonfirmasi, Minggu (04/02/2018).
Menurut Djoko Kus dibandingkan kabupaten/kota di DIY, Kabupaten Kulonprogo mencapai tertinggi dalam penyerapan maupun realisasi pembangunan fisiknya. "Itu yang dipaparkan oleh Ketua Bappeda DIY realisasi pembangunan 2017 di Hotel Ina Garuda Kamis (01/02/2018) sore," ujarnya.
Djoko Kus menyatakan, meski realisasi penyerapan anggaran dan pembangunan fisik tinggi, output tinggi, namun juga harus diperhatikan outcome. Membangun sesuatu jadi, tapi manfaatnya bagi masyarakat belum dioptimalkan, itu akan mempengaruhi, sebab ke depan selain output-nya, maka outcome-nya juga akan dinilai.
"Kulonprogo mendapat rangking pertama tiga kali berturut-turut dan ini menjadi budaya kita. Karena bupati juga sudah melakukan evaluasi realisasi penyerapan anggaran dan pembangunan fisik tiap triwulan terhadap OPD. Dan OPD terpacu menyelesaikan target-target yang ditetapkan," ucapnya.
Ditambahkan Djoko Kus, Pemkab Kulonprogo tahun 2017 menetapkan APBD sebesar Rp 1.500.272.761.386,65 terdiri Belanja Tidak Langsung Rp 847.339.962.069,65 (56,48 persen) dan Belanja Langsung sebesar Rp 652.932.799.317 (43,52 persen). Jumlah program 104 dan jumlah kegiatan 507 dengan jumlah OPD 42 unit.Â
Melalui APBDP terjadi penambahan jumlah Belanja Tidak Langsung dari Rp 829.679.761.093,92 menjadi Rp 847.339.962.069,65. Penambahan Belanja Langsung dari semula Rp 630.008.396.492,65 menjadi Rp 652.937.799.317. Realisasi fisik sampai dengan akhir triwulan IV Tahun 2017 sebesar 99,83 persen dan deviasi 0,17 persen.Â
Target dan realisasi keuangan sampai dengan triwulan IV Tahun 2017 target Rp 652.932.799.317 terealisasi Rp 619.722.066.803,60 atau 89,38 dan deviasi 10,62 persen. Terdiri, untuk Belanja Pegawai terealisasi 94,81 persen dengan deviasi 5,19 persen. Belanja Barang dan Jasa realisasi 94,05 persen dan deviasi 5,95 persen. Belanja Modal terealisasi 96,03 persen dan deviasi 3,97 persen. (Wid)