WATES, KRJOGJA.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta menemukan peredaran kerupuk ‘sermier’ berbahaya di Pasar Wates. Perdagangan salah satu jenis produk kerupuk diduga menggunakan sejenis pewarna sintetis
sulit dikendalikan.
Hal tersebut terungkap saat melakukan pengujian bahan makanan pada serangkaian
kampanye pangan aman dari bahan berbahaya dari BBPOM Yogyakarta di Pasar
Wates, Selasa (31/10).
"Dalam pengujian ditemukan kerupuk ‘sermier’ menggunakan pewarna berbahaya
dan teri nasi memakai pengawet formalin. Produsen kerupuk berasal dari daerah di
Jawa Tengah,†ujar Ani Fatimah Isfarjanti, Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi BBPOM Yogyakarta.
Untuk menghentikan peredaran makanan berbahaya, ujarnya, akan dikoordinasikan
dengan BBPOM Jawa Tengah. Informasi dari para pedagang di Pasar Wates, dagangan kerupuk ‘sermier’ dari daerah Jateng. (Ras)
Baca berita selengkapnya di SKH Kedaulatan Rakyat Edisi, Rabu (01/11/2017)