Krjogja.com - Kulonprogo - Gebyar Musik Istimewa menjadi Puncak Peringatan 12 tahun disahkannya Undang-Undang Keistimewaan (UUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang digelar meriah di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Kamis (12/9).
Warga masyarakat memadati lokasi untuk menyaksikan pentas seni tari dan musik. Pentas Musik Keistimewaan meliputi pementasan tiga terbaik Lomba Garap Gendhing Keistimewaan dan Pentas tiga terbaik Lomba Tari Keistimewaan, Pameran Ekonomi Kreatif diikuti 26 Desa Wisata se-Kabupaten Kulonprogo dan ditutup dengan penampilan Ndarboy.
Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho mengatakan, sejak peringatan ke-10 tahun UUK DIY, pihaknya menggelar acara selama 30 hari. “Jadi memperingati 12 tahun UUK dimulai 12 Agustus sampai 12 September atau 30 hari," katanya.
Baca Juga: Meet and Greet Legenda Bulutangkis dan Room Tour Asrama, Semarakkan Audisi Umum PB Djarum 2024
Salah satu alasan dipilihnya Kulonprogo lokasi puncak acara 12 tahun UUK DIY, karena pada 12 Septemper, Kabupaten Kulonprogo juga punya kegiatan-kegiatan yang dapat disinergikan dengan peringatan UUK. “Kebetulan 12 September, di Kulonprogo juga ada aktivitas yang bisa disinergikan. Dari total 30 hari kurang lebih ada 487 event digelar dan dapat kita rangkai menjadi satu kesatuan. Kita memilih Kulonprogo bukan kebetulan tapi memang kita melihat Kulonprogo menjadi daerah yang secara nyata harusnya bisa menggeliat dengan dana keistimewaan," jelasnya.
Penjabat (Pj) Bupati Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pada usia 12 Tahun UUK DIY diperlukan komitmen seluruh masyarakat untuk bersatu, bersinergi dan berkolaborasi. “Tidak ada gunanya Dana Keistimewaan turun ke Kulonprogo tanpa adanya partisipasi masyarakat. Ini komitmen kita, perlu persatuan dan gotong royong," ujarnya.
Selain itu UUK semakin mengukuhkan posisi dan peran sebagai daerah yang istimewa. Sebab UUK tidak hanya sebagai produk hukum, melainkan pengakuan terhadap kekayaan budaya, sejarah dan nilai-nilai lokal yang telah menjadi bagian dari identitas DIY.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Akan Mengadakan Syiar Agama Di Indonesia
Siwi mengajak masyarakat bersinergi membangun Kulonprogo. “Mari kita bersama-sama membangun Kulonprogo lebih baik lagi, lebih bermartabat, lebih berbudaya dan beretika," ajak Siwi menambahkan UUK memungkinkan masyarakat terus berkembang tanpa meninggalkan akar sejarah dan budaya yang telah membentuk kita menjadi seperti sekarang.
Pemenang lomba kreativitas. Awarding Lomba Gendhing Keistimewaan, MCK dari Bantul, Pawitakarta (Kota Yogyakarta), Cahyo Pepajar (Sleman). Awarding Lomba Tari Keistimewaan, Sanggar Sekar Jayashree (Sleman), Sanggar Angin-angin (Kota Yogyakarta), Sanggar Tari Langit Alang-alang (Kulonprogo). (Rul)