KRJogja.com, WATES – Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi meresmikan pembangunan perbaikan jalan dan irigasi di simpang empat Bulak Sawah, Pedukuhan Trukan Kidul, Garongan, Panjatan, Sabtu (15/2) sore. Perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat setempat.
Selain peresmian, Kapolri juga mengadakan kegiatan bakti sosial bersama Yayasan Kemala Bhayangkari, sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menuturkan bahwa dirinya memiliki kenangan khusus dengan Kalurahan Garongan karena masa kecilnya banyak dihabiskan di daerah ini. Ia memiliki hubungan keluarga di Garongan, yaitu almarhum Tomo, yang pernah menjadi seorang pejuang.
"Dulu setiap lebaran saya selalu ke rumah simbah di Garongan. Saya lihat sekarang sudah banyak perubahan, tapi satu yang tidak berubah adalah keramahan warga Garongan," ujar Kapolri.
Kapolri menekankan pentingnya infrastruktur pertanian dalam menunjang produktivitas pangan nasional. Ia berharap dengan adanya perbaikan jalan dan irigasi, Garongan bisa menjadi salah satu desa terbaik dalam produksi padi di DIY.
"Semangat warga Garongan luar biasa. Silakan terus menanam. Pemerintah siap menyerap padi karena sudah ada instruksi agar Bulog menyerap produksi petani di seluruh Indonesia. Ke depan, Garongan bisa menjadi desa yang membanggakan dalam mewujudkan swasembada pangan," tambahnya.
Lurah Garongan, Ngadiman SIP, mengungkapkan bahwa sebelum ada bantuan ini, petani kesulitan dalam mengakses sawah mereka, terutama saat musim hujan. Jalan yang rusak dan becek membuat mereka harus berjalan kaki untuk membawa pupuk dan hasil panen. Selain itu, pengairan ke sawah-sawah juga tidak lancar karena sistem irigasi yang tidak memadai.
"Dulu kami kesulitan mengalirkan air ke sawah-sawah. Dengan bantuan dari Polri dan Yayasan Kemala Bhayangkari, semuanya berubah," jelas Ngadiman.
Saat ini, perbaikan jalan telah selesai dengan panjang 1,04 km dan lebar 3 meter menggunakan cor blok semen. Sedangkan perbaikan saluran irigasi mencapai 1.550 meter, terdiri dari 755 meter di sisi kiri dan 775 meter di sisi kanan jalan.
Proyek ini dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat bersama personel Polres Kulonprogo selama 45 hari. Dengan adanya jalan yang lebih baik dan sistem irigasi yang lancar, petani kini bisa lebih mudah dalam mengelola lahan dan meningkatkan hasil panen mereka.
Perbaikan jalan dan irigasi ini bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan petani dan ekonomi desa. Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, irigasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 20-30% dibandingkan sawah yang tidak memiliki sistem pengairan yang memadai.
Selain itu, perbaikan jalan juga akan mempermudah distribusi hasil panen ke pasar, sehingga harga jual lebih stabil dan petani tidak mengalami kerugian akibat akses yang sulit.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), DIY memiliki luas lahan sawah sekitar 62.000 hektare, dengan produksi padi mencapai 450.000 ton per tahun. Dengan adanya program seperti ini, Garongan berpotensi menyumbang lebih banyak hasil panen dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Harapan ke Depan: Garongan Jadi Model Desa Pertanian Mandiri
Kapolri berharap bahwa proyek ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan sektor pertanian berbasis kemandirian dan gotong royong. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung pembangunan infrastruktur pertanian agar petani bisa mendapatkan manfaat maksimal.
"Harapan saya, Garongan bisa menjadi salah satu desa terbaik dalam menyiapkan padi dan menjadi lumbung pangan bagi wilayah sekitar," tutup Kapolri.