KRJogja.com - KULONPROGO - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperluas.
Kalau sebelumnya masih sebatas menyasar pelajar di Kapanewon Sentolo maka sekarang diperluas hingga Kapanewon Temon. Dalam program lanjutan ini, koperasi pun dilibatkan.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Diprediksi Hingga Lebaran Tidak Ada Kenaikan
Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mugi Berkah Lestari, Kalurahan Karangwuluh, Kapanewon Temon, Kulonprogo hari ini telah melakukan pendistribusian MBG di Temon. Total 1.597 siswa dari 10 sekolah tingkat SD hingga SMA menjadi penerima manfaat pada tahap awal ini.
“Hari ini penerima manfaat ada 1.597 siswa, dari 10 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di wilayah Kapanewon Temon. Ke depan kami targetkan 3.000-an porsi untuk 22 sekolah,” kata Penanggung Jawab SPPG Mugi Berkah Lestari, Rr Desti Pujilestari, di Dapur Penyedia MBG, Karangwuluh, Temon, Senin (17/3).
Dijelaskan, pelaksanaan MBG di Temon sebelumnya telah melewati proses uji coba yang dilakukan pada Februari 2025 lalu. Kepala BGN, Dadan Hindayana, juga telah meninjau SPPG Mugi Berkah Lestari dan menyatakan bahwa SPPG tersebut sudah layak jadi penyalur MBG.
Baca Juga: Aksi Kejahatan Marak di Bantul, Dua Pencuri Diringkus di Lokasi Berbeda
“Alhamdulillah 26 Februari kemarin sudah uji coba dan sudah ditinjau langsung Kepala BGN,” ungkap Desti.
Lebih lanjut Desti mengungkapkan, sebanyak 47 relawan dapur yang dilibatkan dalam pelaksanaan MBG. Pihaknya juga menggandeng Koperasi Konsumen Nasional Warga Mulya Proyudan sebagai mitra kerja. Langkah tersebut ditempuh untuk mempermudah operasional program MBG sekaligus pemberdayaan koperasi.
“Kita jadikan koperasi untuk suplai bahan baku, harapannya nanti tidak hanya bahan baku saja, tapi bisa mengelola dari hulu ke hilirnya sehingga dapat tercipta ketahanan pangan untuk koperasi. Terimakasih untuk Wamenkop, Kepala BGN dan tentunya koperasi, sehingga SPPG ini bisa terwujud dan hari ini bisa operasional untuk pertama kali,” tutur Desti.
Secara terpisah, Nardi, guru SDN Janten, Temon yang jadi salah salah satu sekolah sasaran MBG, mengatakan, antusiasme siswa menyambut Program MBG cukup tinggi. Para siswa senang menerima MBG pada bulan puasa ini berupa makanan kering.
“Anak-anak didik kami senang Program MBG bulan Puasa tetap ada," jelasnya menambahkan SDN Janten jadi pilot project Program MBG di Temon.
"Sehingga serangkaian uji coba sudah dilakukan sejak Februari lalu dan hari ini secara resmi dimulai," ujarnya.
Selain SDN Janten, ada sembilan sekolah lain jadi sasaran MBG perdana di Temon. Kesembilan sekolah dimaksud SDN Karangwuluh, SDN Palihan Lor, SD Bopkri Temon, SDN Kebonrejo, SDN Temon Kulon, SD Muh Temon, SD Maarif Nurul Jannah, SMPN 2 Temon dan SMA N 1 Temon. (Rul)-