Krjogja.com - KULONPROGO - Tim Adiwiyata MAN 2 Kulonprogo mengimplementasikan nilai ekoteologi melalui aksi nyata pelestarian lingkungan. Sebanyak 36 siswa dan guru masih dalam rangkaian Hari Bumi, melakukan penanaman lebih dari 50 bibit pohon bakau serta aksi bersih-bersih (gropyok sampah) di kawasan hutan mangrove Pantai Baros Bantul. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan kelompok pemuda-pemudi Baros.
Pantai Baros dipilih sebagai lokasi aksi karena ancaman abrasi yang semakin mengikis garis pantai. Bibit bakau ditanam di zona yang telah mengalami kerusakan, dengan harapan dapat memulihkan ekosistem pesisir. Ditegaskan Hartiningsih MPd Kepala MAN 2 Kulonprogo, kegiatan ini bagian dari program Adiwiyata sekolah yang berkomitmen mengintegrasikan pendidikan agama dengan kesadaran ekologis.
Baca Juga: Di Kawasan Pesisir Selatan Kulonprogo Hanya Satu EWS Bencana Tsunami yang Berfungsi
“Ini bukan sekedar menanam pohon, tapi pembentukan karakter siswa yang bertanggung jawab terhadap alam sebagai bagian dari ibadah sekaligus restorasi mangrove untuk mencegah abrasi. Aksi ini membuktikan bahwa upaya pelestarian lingkungan bisa dimulai dari institusi pendidikan dengan pendekatan spiritual (ekoteologi). Alam adalah ayat kauniyah yang harus dibaca dan dijaga,” kata Hartiningsih, Senin (5/5/2025)
Sebelum penanaman, peserta mendapat pengarahan dari Tim Penggiat Lingkungan Baros tentang fungsi mangrove sebagai penahan gelombang, habitat biota laut, dan penyerap karbon. Aksi dilanjutkan dengan pembersihan sampah plastik yang mengancam ekosistem Pantai dan selanjutnya sampah yang terkumpul diserahkan kepada pihak pengelola.
Baca Juga: Tarif BRT Trans Jateng Naik, Tarif Khusus Justru Turun
“Kegiatan ini rutin dilakukan sebagai bentuk kontrubusi generasi bangsa bagi lingkungan,” ujar Dwi Rina Yunianti SSi koordinator Adiwiyata MAN 2 Kulonprogo. (Wid)