Krjogja.com - KULONPROGO - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY menyimpulkan kenaikan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Kulonprogo dinilai masih tergolong wajar. Kenaikan terjadi karena mekanisme pasar, yaitu meningkatnya permintaan dari masyarakat dan banyaknya kegiatan hingga pengaruh dari sektor wisata.
"Kenaikan harga beras, telur, gula pasir, minyak goreng dan cabai masih di ambang batas wajar, karena kenaikannya belum mencapai enam persen. Ketersediaan semua komoditas juga masih mencukupi," kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Yuna Pancawati saat bersama TPID DIY melakukan pemantauan di sejumlah tempat, salah satunya di Pasar Wates, Kulonprogo, Rabu (06/12/2023).
Baca Juga: Fenomena Gus Iqdam Rangkul Jutaan Jamaah, Begini Kata Sosiolog Atma Jaya
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menjamin ketersediaan komoditas kebutuhan pokok dipasaran terkendali meskipun terjadi kenaikan harga.
Selain Pasar Wates, TPID DIY juga melakukan pemantauan di penggilingan padi di Kalurahan Ngestiharjo, Wates dan pengusaha telur di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih.
Yuna Pancawati mengatakan, kenaikan harga bahan pokok lumrah terjadi saat mendekati akhir tahun. Khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti Natal dan tahun baru (Nataru).
Kendati demikian pihaknya tetap harus memastikan semua komoditas pangan tersedia untuk masyarakat Kulonprogo dan DIY. Dengan cara tersebut harga bisa dikendalikan sehingga tidak terjadi lonjakan harga.
"Mudah-mudahan harga bahan pokok segera turun dan kami akan terus melakukan pemantauan," jelasnya.
Baca Juga: Ade Armando Dilaporkan ke Polda DIY
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulonprogo Ir Sudarna yang menilai kenaikan harga bahan pokok masih terbilang wajar. Kondisi serupa berulang setiap menjelang akhir tahun.
"Setiap akhir tahun permintaan masyarakat akan bahan pokok cenderung meningkat. Mudah-mudahan kenaikan harga tidak berdampak pada ketersediaan barang di pasaran. Kita berharap harga bahan pokok tetap wajar sesuai kemampuan daya beli masyarakat," harap Sudarna.
Ditegaskan, hasil pantauan lapangan pasokan komoditas, sebagian besar kebutuhan pokok selama Natal dan Tahun Baru di Kulonprogo diprediksi masih terkendali meskipun beberapa pasokan komoditas dalam kondisi kurang ideal.
"Untuk beberapa komoditas dari sisi pasokan tidak dalam kondisi ideal, untuk beberapa komoditas yang sifatnya tanaman kan juga belum optimal, jadi ada keterbatasan dari sisi produksinya dan dimungkinkan bahan pokok-bahan pokok tersebut tidak tersedia di Kulonprogo," ujarnya. (Rul)