KRjogja.com, KULONPROGO - Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo akan menindaklanjuti keluhan dan aspirasi masyarakat petani yang tergabung dalam Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tentang masih seringnya terjadi pelanggaran dalam pengaturan pengaliran air untuk persawahan di wilayah selatan Kulonprogo.
Ketua DPRD setempat Akhid Nuryati SE mengatakan, dalam pengelolaan air khususnya untuk lahan pertanian memang perlu koordinasi menyeluruh.
Karena penataan dan pengelolaan air harus betul-betul dibarengi dengan disiplin penegakan aturan.
Kemudian menjaga komitmen agar dalam pengelolaan dan pembagian air pertanian benar-benar adil sehingga tidak ada petani yang merasa dirugikan.
"Kami melihat penegakan aturan dalam penataan dan pengelolaan air, lemah. Peraturan dibuat tapi pengawasan dalam penegakan aturan itu sendiri lengah dan lalai. Padahal disiplin pembagian air merupakan kunci keberhasilan dalam penataan air," kata Akhid saat memimpin Kelompok 1 anggota DPRD Kulonprogo anjangsana atau silaturahmi ke rumah Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Pekik Jalam Barat, Nuryanto, di Pedukuhan Ngentak Kalurahan Ngestiharjo, Wates, Kamis (4/1).
Anjangsana dan ziarah ke makam tokoh-tokoh Kulonprogo bagian Peringatan Hut ke-71 DPRD Kulonprogo.
Baca Juga: Film Horor Trinil Garapan Hanung Bramantyo Mulai Tayang di Bioskop
Kelompok 1 juga silaturahmi ke Pondok Pesantren Alquran Wates (Pesawat) di Kalurahan Giripeni, Wates dan ziarah di makam mantan Bupati Kulonprogo, Toyo S Dipo. Lebih lanjut politisi perempuan PDI Perjuangan tersebut mengungkapkan bahwa langkah evaluasi terhadap penegakan aturan memang harus dilakukan dan sanksinya tidak hanya sekadar peringatan tapi harus lebih serius.
"Apa yang disampaikan Ketua Gabungan P3A Pekik Jamal Barat, penting. Sepintas masalah ini terlihat kecil tapi sesungguhnya itu persoalan serius menyangkut kepentingan orang banyak dan mencederai azas keadilan yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat petani," tegasnya menambahkan persoalan tersebut akan dikoordinasikan dengan Pj Bupati Ni Made dan jajarannya.
Saat bersilaturahmi dengan Pengasuh Pesawat, Muhammad Abdul Karim Mustofa (menantu pengasuh Pesawat sebelumnya, KH Suadi), Akhid didampingi anggota, Edi Priyono, Aris Syarifudin, Muhtarom Asrori, Hamam Cahyadi, Suharto, Nasib Wardoyo dan Sendy menuturkan keberadaan pondok pesantren di tengah era globalisasi dewasa ini sangat vital utamanya dalam membekali generasi muda agar berkarakter.
"Pondok Pesawat merupakan salah satu pesantren yang sudah cukup tua dan banyak meluluskan generasi muda cerdas berahlak, sehingga keberadaan pesantren ini penting dalam dunia pendidikan," ujar Akhid.
Dalam anjangsana, anggota Dewan memberikan kenang-kenangan, sebaliknya Pengasuh Pesawat, Muhammad Abdul Karim Mustofa juga membalas dengan memberikan kalender serta Buku tetang sosok pendiri Pesawat, berjudul Mbah Chasan Tholabi, Sang Kiai Kelana.
"Keluarga besar Pondok Pesawat merasa terhormat dan terima kasih atas kunjungan Ketua dan anggota DPRD Kulonprogo. Silaturahmi menjadi penyemangat kami dalam meningkatkan pengelolaan Pondok Pesawat," kata Kareem Mustofa. (Rul)