KRjogja.com - KULONPROGO - Ketua Pimpinan Cabang (PC) Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Kulonprogo, Nasocha Surya Dinata MSi menegaskan, pembentukan organisasi tersebut di kabupaten ini di latarbelakangi atas rasa keprihatinan maraknya upaya pembelokan sejarah Wali Songo.
"Selain itu banyaknya orasi para habaib yang merendahkan dan menghina martabat kiai Nusantara. Munculnya orasi berbagai ajaran-ajaran khurafat atau halu yang bertentangan dengan syariat," kata Nasocha saat Sarasehan Pengurus PWI Kulonprogo di Pedukuhan Ngrandu Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, belum lama ini.
"Keprihatinan lain yang mendorong kami membentuk kepengurusan di Kulonprogo, adanya klaim yang menyatakan dirinya sebagai dzuriyah (bahkan Ahlul Baith) Bagina Nabi Muhammad SAW, sementara akhlak dan perbuatan oknum-oknum tersebut tidak mencerminkan akhlak Nabi," tegasnya.
Baca Juga: Orangtua Perlu Kenali Alergi pada Bayi, Ini Saran Dokter Putri Perdani
Banyak ditemukan makam-makam palsu habaib yang jumlahnya sampai ratusan di seluruh Nusantara. "Yang lebih ironi selalu mengklaim derajat mereka lebih 'tinggi/ mulia' dari pribumi yang ditunjukkan dengan perilaku, perbuatan dan perkataanya," tutur Nasocha menambahkan pedoman, akidah dan asas PWI adalah Alquran, As-Sunnah, Ijma' dan Qiyas menurut Akidah Ahlusunnah wal Jamaah.
"Dalam berbangsa dan bernegara, PWI berazas Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan tujuan dan usaha PWI salah satunya terwujudnya tatanan masyarakat yang bermartabat dan berkeadlan untuk kemaslahatan, kesejahteraan dan kerukunan umat manusia," tegasnya.
Sementara Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) PWI DIY, Gus Asrori mengapresiasi positif atas lengkapnya kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) PWI Kulonprogo termasuk adanya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai dasar pergerakan organisasi ini dalam pelurusan sejarah maupun meneruskan perjuangan Wali Songo.
Baca Juga: PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, Sirilius Sumbang Emas Binaraga
"Luar biasa PC PWI Kulonprogo. Dibanding dengan tingkat daerah dan empat kabupaten, satu kota di DIY. PWI Kulonprogo sudah merealisasikan perjuangan gerilya. Demikian juga dari segi susunan kepengurusan sudah sangat lengkap termasuk Laskar Sabilillah. Sehingga PC PWI Kulonprogo bisa jadi percontohan bagi PWI kabupaten/ Kota Yogyakarta," katanya.
Ketua Laskar PW PWI DIY, Den Ridwan mengingatkan pengurus dan anggota PC PWI Kulonprogo dalam perjuangannya selalu mengedepankan adab dan menebarkan kesejukan di tengah-tengah masyarakat. "Perjuangan kita harus dilandasi akhlak, sopan santun dan berbudaya," ujarnya. (Rul)