kulonprogo

TPA Banyuroto Operasikan Mesin Pengolahan Sampah Tanpa Limbah Residu

Jumat, 6 Desember 2024 | 07:45 WIB
Mesin pengolahan sampah dengan kapasitas besar mulai dioperasikan di TPA Banyuroto, Nanggulan (Foto : Asrul Sani)

Krjogja.com - KULONPROGO - Proses pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan semakin efektif dan efisien. Lantaran saat ini telah dioperasikan mesin pengolahan sampah tanpa limbah residu.

"Mesin pengolahan sampah ini merupakan proses penyelesaian masalah sampah dengan teknologi termal. Artinya pembakaran secara langsung dengan pirolisis tapi untuk emisinya dikelola seperti tirolisis sehingga nanti emisi yang keluar diharapkan sudah sesuai baku mutu dan aman untuk lingkungan," kata Dirut PT Hari Mukti Teknik, Azhari di sela penyerahan mesin pengolahan sampah di TPA Banyuroto, Nanggulan, Kulonprogo, Kamis (5/12).

Lebih lanjut diungkapkan dengan mesin pengolahan sampah porduk lokal dari Kabupaten Bantul tersebut diharapkan pembakaran sampahnya lebih cepat.

Baca Juga: Vokasi Undip Perluas Kerja Sama Internasional dengan Thaksin University dan VSA Thailand

"Jadi satu hari sampah datang, satu hari pula bisa diselesaikan. Sehingga tidak terjadi penumpukan sampah di TPA dan tidak mengakibatkan bau," jelasnya.

Dari olahan mesin tersebut akan keluar dua jenis, yaitu karena pengolahannya asap nanti keluarnya menjadi asap cair dan menjadi limbah lindi. Sedangkan padatannya akan menjadi abu, karena yang dibakar itu adalah organik.

Untuk yang anorganik termasuk aluminium maka dia nanti akan tetap keluar sebagai aluminium. Andai kan itu dipisah, aluminiumnya tetap bisa diolah menjadi aluminium lagi.

Pihaknya meyakini dengan kapasitas pengolahan sampah satu ton perjam atau 24 ton perhari maka persoalan sampah khususnya di Kabupaten Kulonprogo yang jumlahnya begitu besar bisa ditangani atau teratasi.

Baca Juga: Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau 2024 Dibagikan, Buruh di Sleman Terima Uang Rp 600 Ribu

"Dengan adanya mesin pengolahan sampah dengan kapasitas besar seperti ini maka persoalan sampah bisa tertangani. Kalau pun jumlah sampah di Kulonprogo sebanyak 33 ton perhari maka mesin ini bisa di upkan operasionalnya selama 24 jam. Jadi kalau perhari bisa mengolah 24 ton sampah maka sisa dari 33 ton tadi di posisi landfill atau ditumpuk untuk kemudian bisa segera diolah," terang Azhari.

Sementara itu Supervesor PT Hari Mukti Teknik, Muh Amin Syukron mengungkapkan, penciptaan dan pengembangan mesin pengolahan sampah tanpa limbah residu tersebut telah melalui mekanisme dan proses cukup panjang yakni lima sampai enam tahun lalu.

"Pengembangannya dilakukan PT Hari Mukti Teknik bekerjasama dengan akademisi dan melihat teknis-teknis yang ada di media sosial. Dari hasil diskusi tersebut kemudian kita ciptakan mesin dengan kapasitas kecil kemudian berkembang menjadi mesin yang mampu mengolah sampah berkapasitas besar dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo menggunakannya untuk mengolah sampah di TPA Banyuroto," ungkapnya. (*)

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB