kulonprogo

Penataan Alun-alun Wates PKL Desak Tetap Dilakukan

Minggu, 9 Februari 2025 | 20:40 WIB
Ketua DPRD Kulonprogo Aris Syarifuddin tanda tangan dukungan untuk untuk PKL. (Widiastuti)

KRJogja.com - KULONPROGO - Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Alun-alun Wates (Alwa) menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kabupaten Kulonprogo.

Mereka mendesak segera dilakukan penataan Alwa yang saat ini kondisinya sangat tidak nyaman, bahkan bisa dikategorikan membahayakan masyarakat baik pengguna, pengunjung serta pengguna lalu lintas sekitar Alwa.

Baca Juga: Wapres Gibran Puji Masyarakat dan Aparat Keamanan Jaga Imlek Aman di 2025

Mereka juga mendesak penataan Alwa secara terkonsep dengan memberikan suatu identitas kedaerahan yang kuat sebagai daya tarik serta ikon orisinal yang tidak dapat ditemui di daerah lain. Serta agar segera melakukan penataan UMKM sekitar Alwa menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dengan bagian fasilitas Alwa.

Tiga aspirasi tersebut yang disampaikan ratusan pedagang yang tergabung dalam PKL Alwa kepada DPRD Kabupaten Kulonprogo, Minggu (9/2/2025), di halaman DPRD setempat. Para PKL diterima Ketua DPRD Kulonprogo Aris Syarifuddin, Wakil Ketua Lajiyo Yok Mulyono beserta Komisi I, II, III dan IV. Aris juga ikut menandatangani spanduk yang berisi komitmen dukungan untuk proyek penataan Alwa.

Koordinator Paguyuban PKL Alwa, Bimo Prasetyo mengatakan pihaknya ingin agar proyek penataan Alwa tetap dilaksanakan sesuai rencana pada tahun 2025 ini. "Kami dari 7 paguyuban, terdiri dari 5 paguyuban PKL kuliner dan 2 paguyuban pengelola wahana permainan minta agar penataan Alwa bisa dipercepat," ucapnya.

Baca Juga: RSKIA Sadewa Yogya Rayakan HUT Ke-20 Luncurkan 7 Layanan, Terbaru 'Deteksi Dini Kanker Leher Rahim'

Menurut Bimo, sudah waktunya Alwa mendapatkan sentuhan penataan. Fasilitas umum (fasum) yang ada di sana dinilai sudah kurang memadai, bahkan ada fasum yang belum tersedia bagi warga dan pengunjung. Dicontohkan tidak adanya tempat ibadah seperti musala di area Alwa.

Selama ini pihaknya hanya membuat musala darurat berbentuk tenda agar para pedagang hingga warga bisa beribadah. Selain itu asilitas toilet hingga lintasan lari (jogging track) juga tidak memadai.

Pihaknya, kata Bimo, melakukan aksi ini setelah mendapat informasi tentang penundaan pelaksanaan penataan Alwa.

"Kami ingin DPRD Kulonprogo ikut mengawal aspirasi pedagang. Penataan Alwa akan lebih menghidupkan aktivitas di kawasan itu. Termasuk menjadikannya sebagai daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kulonprogo. Setidaknya bermanfaat pula bagi sebagai pelaku usaha, karena bisa meningkatkan penghasilan," urai Bimo.

Ketua DPRD Kulonprogo Aris Syarifuddin menilai Alwa sebagai pusat kegiatan dan hiburan masyarakat Kulonprogo kondisinya memang cukup memprihatinkan. Tidak hanya kurang memadai, tetapi rawan bagi warga yang biasa menjadikan Alwa untuk berolahraga, karena tidak adanya jalur khusus.

"Kami menilai penataan perlu segera dilakukan, hal ini sudah menjadi perhatian kami," tandasnya.

Rencana penataan Alwa, ujar Aris, sudah disiapkan sejak 2022. Ini menjadi salah satu bagian dari upaya penataan Kota Wates, Alwa menjadi bagian dari segitiga emas bersama Taman Budaya Kulonprogo (TBK), dan Taman Wana Winulang.

Halaman:

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB