KRjogja.com - KULONPROGO - Semangat perjuangan Jenderal Sudirman yang pantang menyerah dapat diterapkan dalam kehidupan modern saat ini, baik dalam dunia kerja, pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari. Semangat pantang menyerah dan tetap berjuang demi kebaikan bersama harus terus dijaga.
Hal itu dikatakan Dr Drs Octo Lampito MPd Pemimpin Redaksi Koran Kedaulatan Rakyat dalam Seminar Nasional "Perjuangan Jenderal Sudirman Refleksi Nilai Kebangsaan di Era Modern", Rabu (28/5/2025), di Aula IKIP PGRI Wates. Octo Lampito menyampaikan materi "Pangsar Sudirman Inspirator Bangsa".
Kegiatan yang dibuka Dr Subariyana MPd, Ketua Pengurus Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) IKIP PGRI Wates ini juga menampilkan narsum lainnya yakni Mayor Caj Heru Santoso Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman dan Dr Sardiman AM MPd Dosen Prodi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Wates, serta moderator Wahyu Pambudi MPd Dosen Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Wates. Acara diikuti mahasiswa, guru, dan lainnya.
Baca Juga: Tiga Pemuda Aniaya perempuan di Parkiran Pasar Legi Parakan
Octo Lampito menuturkan, semangat perjuangan tersebut dalam pendidikan dan pengembangan karakter, bisa nilai-nilai seperti cinta tanah air, keberanian, dan tanggung jawab dapat ditanamkan melalui pendidikan, museum, dan media film untuk membentuk karakter generasi muda yang kuat dan patriotik.
"Dengan meneladani sikap dan perjuangan Jenderal Sudirman, kita dapat membangun semangat perjuangan yang tangguh dan berintegrasi dalam menghadapi tantangan bangsa saat ini," tandasnya.
Narasumber Sardiman menguraikan bahwa Soedirman telah menginfakkan seluruh jiwa, raga, dan hartanya demi tegasnya panji-panji Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Telah memenuhi sumpahnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia sampai tetes darah yang penghabisan.
Baca Juga: Gala Dinner Bersama Macron, Presiden Prabowo Sajikan Menu Ini
"Itulah komitmen dan integritas seorang Kader Muhammadiyah untuk NKRI dengan amal nyata yakni satunya kata dan perbuatan" ujar Sardiman.
Sementara itu, menurut Heru Santoso, kunci kemenangan perang gerilya adalah perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman diniati dengan niat yang suci. Dalam menjalankan kehidupan berpegang teguh pada falsafah lima setia: setia aqidah, setia ibadah, setia ilmu, setia berkorban, dan setia perjuangan.
"Panglima Besar Jenderal Sudirman ahli dalam strategi perang (taktik supit udang, perang semesta/perang geriya)," pungkas Heru.(Wid)