kulonprogo

Ratusan Petani Bendungan Lor Meradang, 5 Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen

Minggu, 16 November 2025 | 20:10 WIB
Anggota DPRD Kulonprogo, Suradi ST MT (kanan) didampingi Dukuh Bendungan Lor Agus Purnomo dan anggota KT Manunggal I, Sudarman meninjau kondisi lahan persawahan yang terendam banjir.

KRjogja.com - KULONPROGO - Para petani tergabung dalam tujuh Kelompok Tani (KT) Manunggal di Padukuhan Bendngan Lor, Kalurahan Bendugan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulonprogo meradang. Lantaran lahan sawah seluas lima hektare (ha) yang ditanami palawija terendam banjir. Akibatnya para petani gagal panen, sehingga merugi dan tidak bisa menikmati hasill panen yang selama ini mereka tunggu-tunggu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kondisi drainase yang jebol dan tak terawat di Bulak Bendungan Lor dan terus berdampak buruk bagi ratusan petani setempat mendapat perhatian serius Anggota DPRD Kulonprogo, Suradi ST MT.

"Setelah saya melihat langsung kondisi lahan persawahan yang terendam banjir, saya betul-betul sedih. Masih nam mpak terlihat tanaman jagung dan palawija lainnya mati semua. Artinya para petani memang gagal panen," kata Suradi saat meninjau tanggul atau dinding drainase yang ambrol dan tak terawat serta menyaksikan langsung tanaman palawija petani mati karena terendam banjir, di Bendungan Lor, Minggu (16/11/2025).

Baca Juga: Tiru Baskara Mahendra, Berikut Tips Jadi Vegetarian

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti kondisi tersebut, mengingat dampaknya bukan hanya pada kerugian ekonomi, tapi juga keberlanjutan pertanian di Bendungan Lor.

Politisi PAN itu mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Pertanian segera mengambil langkah-langkah kronkrit melakukan perbaikan. "Banjir yang merendam lahan persawahan ratusan petani di Bendungan Lor akibat kerusakan drainase yang sudah berlangsung puluhan tahun tersebut betul-betul merugikan petani," ujarnya.

Di depan para petani yang mengikuti Reses I Tahun Sidang 2025-2026 DPRD Kulonprogo, Suradi berjanji akan memperjuangkan semua aspirasi yang disampaikan warga, terutama drainase sepanjang 500 meter di pinggir ruas jalan Bendungan - Nanggung yang mengalami kerusakan cukup parah tersebut. 

"Pemerintah memang harus menindaklanjuti usulan warga Pedukuhan Bendungan Lor agar drainase sepanjang total sekitar 500 meter segera dibangun ulang, direhabilitasi atau dinormalisasi demi mencegah banjir dan gagal panen berulang," tegas Suradi.

Baca Juga: Thalita Ramadhani Wiryawan Sabet Gelar Juara di wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025

Sementara itu Dukuh Bendungan Lor, Agus Purnomo mengatakan, jebolnya drainase sepanjang sekitar 20 meter itu telah menyebabkan ratusan petani anggota KT Manunggal I sampai VI mengalami gagal panen. Tanaman palawija seperti jagung dan bawang merah mati karena terendam air saat hujan deras.

“Jebolnya drainase itu membuat lahan tergenang. Ratusan petani dari tujuh kelompok tani gagal panen. Tanaman jagung dan bawang merah tidak bisa diselamatkan,” ujar Agus.

Ironisnya kerusakan drainase tersebut sudah terjadi puluhan tahun tapi belum mendapat penanganan serius dari pemerintah.

Hal senada disampaikan anggota Kelompok Tani Manunggal Bendungan Lor, Sudarman. "Selain tanggul drainase di sisi selatan ambrol, kondisi saluran secara keseluruhan memang sudah tidak layak dan memprihatinkan, terlalu sempit dan dangkal. Kualitas bangunan drainasenya memang kurang bagus. Lebar dan kedalamannya tidak memadai serta kualitas taludnya juga kurang bagus sehingga yang sisi selatan ambrol,” tutur Sudarman.

Baca Juga: Redenominasi Rupiah, Perlukah?

Halaman:

Tags

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB