SLEMAN, KRJOGJA.com – Kepala Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dr Rijantono Franciscus Maria menyatakan keprihatinan dengan banyaknya anak muda yang mengkonsumsi vapor atau rokok elektrik. Ada bahaya laten yang dapat timbul dari aktivitas tersebut.
"Sudah ada anjuran WHO dan FDA. Sesuai anjuran tersebut anak-anak, remaja, siapapun dimohon tidak ngevape. Sayangi sel-sel tubuh dan organ pernafasan kalian," ujar dr Rijantono dalam perbincangan dengan KRjogja.com beberapa waktu silam.
Menurut dr Rijantono, kebanyakan masyarakat mengkonsumsi rokok elektrik karena menganggap vapor lebih aman dan menyehatkan. Padahal menurutnya hingga saat ini belum ada fakta dan hasil riset yang membuktikan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok tembakau.
dr Rijantono (Foto : Ilham Dary)
Dalam penjelasannya, dr Rijantono juga menerangkan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan justru menunjukkan bahwa rokok elektrik mengandung kandungan-kandungan yang lebih berbahaya dari rokok tembakau. Misalnya carbonyl, zat yang timbul karena pemanasan cairan nikotin rokok elektrik ini dapat menyebabkan kanker dan kerusakan pada sel-sel tubuh.
Baca Juga Tulisan Lain di Liputan Khusus Vapor
Uap cairan yang ditimbulkan rokok elektrik juga menghasilkan aerosol yang beresiko bagi pengembunan dan iritasi pada dinding paru-paru serta kesehatan organ pernafasan secara keseluruhan.