Sudah Biasa Pacar 'Nginep' di Kos

Photo Author
- Senin, 3 Februari 2014 | 01:53 WIB

SEBAGAI sebuah kawasan padat penduduk, wilayah Seturan dan Babarsari sepintas memang tak jauh berbeda dengan kawasan lain di Yogyakarta pada umumnya. Meski begitu bila kita cermati, dua kawasan ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dari kawasan lainnya.


Mayoritas penduduk Seturan dan Babarsari yang merupakan mahasiswa membuat kawasan ini dipenuhi beragam usaha maupun jasa yang menopang kehidupan dan gaya hidup anak muda. Deretan cafe, resto dan tempat 'nongkrong' berhotspot di sepanjang jalan kawasan ini tampak selalu dipenuhi anak muda yang kongkow setiap malamnya.


Bermacam hiburan malam, mulai dari game-center, warnet, futsal, tempat biliar, karaoke, hingga diskotik dengan dentuman alunan suara musik dan lampu warna-warninya juga selalu tampak tak pernah sepi dari para mahasiswa yang berniat menghabiskan waktu luang mereka.


Berjalan di ruas jalan kawasan Seturan-Babarsari, pada jam-jam tertentu, kita akan melihat mahasiswa berlalu-lalang mengendarai sepeda motor atau mobil modivikasi dengan dandanan khas anak muda masa kini. Mahasiwi-mahasiswi modis dengan dandanan baju nan ketat serta celana pendek atau rok mini nan sexy akan begitu mudah kita jumpai di sepajang ruas jalan kawasan ini.


Sementara itu jika masuk ke gang-gang yang ada di kawasan Seturan-Babarsari, kita akan mendapati deretan angkringan, warung makan, kios burjo, jasa laundry, fotocopy, rental pengetikan, rental kendaraan, serta kos-kosan yang berjejer di kanan dan kiri.

"Saya biasa tidur di kos pacar saya, memang bebas. Jadi kita bisa melakukan apa saja," kata seorang mahasiswa asal Semarang yang pacaranya tinggal di kos-kosan seputar Babarsari.


Hingga ujung pagi, suasana di kawasan ini hampir tak pernah sepi. Sejumlah mahasiswa tampak leluasa keluar masuk kos, bersama pasangan atau teman lawan jenis mereka. Sambil berpelukan di atas motor, dengan santai mereka melintas di depan pos ronda yang nampak diduduki sejumlah warga asli bersama beberapa mahasiswa pendatang yang sedang bercengkerama.


Seorang mahasiswi yang tinggal di salah satu tempat kos di Seturan, sebut saja Gladis (23), mengaku memilih tinggal di kawasan tersebut karena alasan suasana serta kehidupan malamnya yang tak pernah sepi. Padahal ia sendiri sebenarnya kuliah di Perguruan Tinggi Swasta yang letaknya justru tidak berada di kawasan Seturan-Babarsari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Hati-hati! Cegah Kebocoran Surat Suara

Selasa, 24 Januari 2023 | 12:01 WIB

Bekerja di Perusahaan Start-Up? Siapa Takut!

Kamis, 17 Oktober 2019 | 11:15 WIB

SBY Sebut PDIP dan Gerindra Diuntungkan

Sabtu, 10 November 2018 | 17:17 WIB

Ketika Pacaran Berujung Kekerasan

Rabu, 26 Juli 2017 | 00:17 WIB

Sampah Visual, Pelanggaran yang Membudaya

Jumat, 24 Maret 2017 | 19:26 WIB

Sampah Visual Mahasiswa Marak, Kampus 'Anteng'

Jumat, 24 Maret 2017 | 13:41 WIB

Tips Acara Mahasiswa Laris Tanpa 'Nyampah Visual'

Jumat, 24 Maret 2017 | 10:00 WIB

Teror Sampah Visual Kaum Terpelajar di Yogyakarta

Jumat, 24 Maret 2017 | 03:50 WIB
X