SEBAGIAN besar panitia acara atau pentas seni (Pensi) acara-acara yang diselenggarakan pelajar maupun mahasiswa masih menilai bahwa poster/pamflet fisik masih efektif untuk mendatangkan massa. Di sisi lain panitia menyadari media publikasi yang mereka gunakan di ruang publik menjadi sampah visual.
Mereka tahu selepas acara yang mereka selenggarakan, poster-poster publikasi pensi mereka akan tetap tertempel di ruang publik menjadi sampah visual. Meskipun begitu, mereka belum berpikir untuk mengurangi jumlah poster yang mereka tempel di ruang publik.
"Selain pakai poster, biasanya pensi kampusku itu juga pakai baliho dari sponsor. Tapi menurutku poster masih lebih efektif karena bisa disebar di beberapa titik. Jadi lebih banyak orang yang bakal lihat. Kalau baliho kan cuma di satu titik aja," ujar Vida Irine Rossa (22), mahasiswi jurusan Geologi salah satu perguruan tinggi negeri di Yogya ini.
Vida menuturkan meskipun ia dan teman-temannya di dalam himpunan mahasiswa juga menggunakan media lain untuk publikasi, namun sejauh ini belum ada wacana untuk mengurangi jumlah poster yang mereka tempel di ruang publik.
"Kami juga pakai sosmed dan pernah juga menampilkan banner berjalan di lampu merah, tapi sejauh ini belum ada wacana untuk ngurangin jumlah poster yang ditempel. Soalnya memang efektif bisa disebar di beberapa titik," paparnya.
Baca Juga :