"Namun forum ini jauh dari politik. Kami semua sepakat bahwa forum ini bisa jadi penengah dari banyak konflik horisontal karena tiap tahun politik pasti panas saat kampanye dan lain-lain. Kami Bergandengan tangan satu sama lain, hati kami diikatkan cinta. Tujuan kami bagaimana kami bisa bermafaat bagi semua makhluk di bumi mataram ini. Energi kami menuju pada energi keindahan," sambung Mario Zwinkle.
Ide menyatukan para para tokoh besar masyarakat, jawara, legenda hidup jalanan Yogyakarta yang terdiri dari beberapa kelompok, ras, suku, dan agama itu datang setelah Mario melewati banyak perenungan dan kontemplasi.
Baca Juga: 19Th ICTO Championships 2023 Vietnam, 3 Atlet Black Eagle Taekwondo Raih 2 Medali
Secara ajaib ia dipertemukan dengan salah seorang tokoh muda Yogyakarta, Calvin Bagus Pratama. Mario mengungkapkan ide pembuatan video musik lalu berniat meminjam 100 sampai 200 orang anggota komunitas Brotherhood. Calvin memuji ide itu kemudian menyarankan agar memperluas jaringan.
Calvin menyakinkan Mario Zwinkle bahwa lebih asyik mengajak semua komunitas lain di DIY untuk berpartisipasi dalam penggarapan video musik. Lalu mereka mengajak tokoh, komunitas, dan para legenda hidup untuk bikin video musik yang makin antusias dengan diadakannya pertemuan dihadiri sesepuh, ketua, sampai Romo.
"Alhamdulillah makin satu visi dan misi. Kami solid lalu sepakat bergabung tidak hanya menggarap video musik saja karena ini adalah sejarah besar bagi kota ini. Duduk bersama dalam satu forum sehingga kami ingin menunjukkan statement dari video bahwa kami bersatu meski beda komunitas dan prinsip demi bumi mataram," tutup Mario. (Desta)
