DIY Bersatu Menyapu Jagat, Tekad Mario Zwinkle dan Para Jawara Mencintai Bumi Mataram

Photo Author
Ary B Prass
- Minggu, 24 September 2023 | 14:36 WIB
Mario Zwinkle saat pengambilan gambar di video musik 'Sapu Jagat' (Istimewa)
Mario Zwinkle saat pengambilan gambar di video musik 'Sapu Jagat' (Istimewa)

Krjogja.com, YOGYA - Pada desember 1948 Belanda makin aktif patroli ke dusun, desa, dan sudut-sudut kota Yogyakarta usai melancarkan agresi militer. Rakyat tidak tinggal diam. Mereka melawan, sebagian besar jawara kampung bergabung dengan pasukan gerilya. Sebagian lagi membentuk pasukan spionase didampingi militer dan para kepala desa.

Penelitian Tashadi dan kawan-kawan yang dibukukan dalam "Peranan Desa Dalam Perjuangan Kemerdekaan: Studi Kasus Keterlibatan Beberapa Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 1945-1949" mencatat bahwa para pemuda menyusun strategi dan menggunakan segala pontensi yang ada di kampung dan desa melawan Belanda.

Pasukan spionase, mencari lalu mengirimkan informasi keberadaan pasukan Belanda lewat radiogram ke pos-pos terdekat TNI.

Baca Juga: McDonald's Bakal Kerek Biaya Royalti di AS, Ini Alasannya

Secuil catatan sejarah itu membuktikan perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda tidak hanya dilakukan militer saja. Kelompok masyarakat yang terdiri dari banyak entitas dan latar belakang ikut terlibat.

Catatan sejarah itu adalah sepenggal cerita bagaimana para tokoh masyarakat, jawara, dan rakyat dengan latar belakang berbeda bahu membahu mempertahankan kemerdekaan sekaligus bentuk rasa cinta yang besar untuk Yogyakarta.

Rasa cinta itu pula yang menggerakkan Arya Givary Hiemsta aka Mario Zwinkle, rapper sekaligus musisi menggandeng para tokoh besar masyarakat, jawara, legenda hidup jalanan Yogyakarta yang terdiri dari beberapa kelompok, ras, suku, dan agama dalam pembuatan video musik single 'Sapu Jagat' beberapa waktu lalu. Persatuan yang jarang terjadi, setidaknya dalam rentang waktu sejak 1948.

Baca Juga: Dropbox Sedekah Plastik, Kolaborasi Kepedulian Zero Sampah di Kampung Wisata Religi Jogokariyan

"Alhamdulillah oleh Allah diberi hadiah besar berupa pertemuan ini. Video musiknya jadi tidak penting sebenarnya karena momen ini. Momen di mana semua lapisan masyarakat dengan latar belakang dan prinsip berbeda bisa kumpul, menjadi forum DIY Bersatu, menyatukan rasa cinta untuk bumi Mataram," kata Mario saat ngobrol santai di kediamannya.

Dalam falsafah Jawa, sapu jagat bisa diartikan sebagai upaya membuang bebendu (hal-hal buruk) baik yang terjadi pada diri sendiri maupun kotoran-kotoran sehingga mampu menciptakan kehidupan yang dinamis dan saling bersinergi.

Video musik single dalam album baru yang akan rilis tahun depan itu adalah pintu masuk bersatunya para jawara jalanan yang tumbuh dan besar di Yogyakarta itu dengan seluruh elemen masyarakat. Pertemuan tidak berhenti dalam proses pembuatan video musik saja.

Baca Juga: 600 Calon Perangkat Desa di Kabupaten Semarang Seleksi di FEB UKSW

Mario Zwinkle dan semua pihak dalam DIY Bersatu itu menyepakati banyak hal, dua di antaranya meyakini perkumpulan persaudaraan ini bisa berpengaruh pada turunnya prosentase kejahatan jalanan yang tidak bertanggung jawab dan menjaga bumi mataram dari konflik horisontal.

Terlebih lagi saat ini masuk tahun politik yang dikenal panas dan barbar saat melakukan kampanye. Rapper yang memancang debut lewat album "Soul Plane" ini juga meyakini Forum DIY Bersatu akan menjadi penyejuk di tengah panasnya fitnah dan urusan-urusan kotor politik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X