Catatan Refleksi Perbukuan Nasional 2017

Photo Author
- Kamis, 11 Januari 2018 | 04:40 WIB

Toko buku daring (online) kini memang dapat menjadi alternatif, tetapi masyarakat juga tetap perlu berwisata ke toko-toko buku fisik untuk melihat langsung aneka pilihan buku dan merasakan denyut literasi. Saya jadi teringat bagaimana Amazon sebagai toko buku daring terbesar di dunia akhirnya juga membuka jejaring toko buku fisik di AS.

Artinya, CEO Amazon, Jeff Bezos, juga melihat peluang toko buku fisik pada masa depan.  yang akan mendukung toko buku online-nya. Di toko buku fisik Amazon semua buku dipajang dengan kover menghadap ke calon pembaca sehingga memerlukan ruang yang lebih besar. Selain itu, Amazon juga menyediakan ruang yang cukup untuk promosi Kindle—pembaca buku digital yang menjadi andalannya.

Sisi lain, toko buku fisik Amazon didirikan dengan menggunakan basis data perilaku pembeli buku secara online. Ini yang luar biasa. Selain itu, Amazon juga percaya bahwa toko buku fisik dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan para pelanggan mereka—alih-alih hanya berhubungan secara maya selama ini.




Toko buku Amazon (GeekWire Photo/Taylor Soper)

Perkembangan toko buku yang terjadi di belahan dunia lain ini tentunya dapat menjadi pemelajaran untuk kasus Indonesia. Tidak usah jauh-jauh, Indonesia juga dapat belajar dari jiran Malaysia terkait perkembangan dan pertumbuhan toko buku di sana, terutama jejaring terbesar bernama Popular Book Company (M) Sdn Bhd yang memiliki 89 gerai di seluruh Malaysia atau MPH (Malaya Publishing House) yang memiliki 32 gerai (Sumber: Hasri Hasan, “Cerita Kedai Buku Malaysia” dalam myhasri.wordpress.com).

Penerbit juga tidak semuanya kini berada dalam kondisi fit. Banyak penerbit masih “megap-megap” mencari oksigen. Beberapanya bahkan sudah mati lemas, lalu pelakunya mencari bidang usaha lain yang lebih menguntungkan. Minimnya proyek pengadaan buku yang dilakukan pemerintah kini juga menjadi penyebab tidak bergairahnya dunia perbukuan.

Jika janji Presiden Jokowi dipenuhi dengan memberi sumbangan 10.000 buku ke tiap titik TBM, dapat dipastikan dunia buku akan bergairah kembali dengan pelibatan masyarakat atau penerbit swasta dalam penyediaan buku yang bermutu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X