Tanpa Perundungan, Belajar di SDN Ngemplak Kalibawang Aman dan Nyaman

Photo Author
- Kamis, 2 Januari 2025 | 17:47 WIB
Priyono - Kepala SDN Ngemplak Kalibawang Kulon Progo DIY (Dok. Pribadi)
Priyono - Kepala SDN Ngemplak Kalibawang Kulon Progo DIY (Dok. Pribadi)

Mengatasi perundungan bukanlah tugas yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil. Dengan pendekatan yang inklusif, berbasis data, dan menyentuh hati setiap elemen, dapat menciptakan lingkungan sekolah yang tidak hanya bebas dari perundungan, tetapi juga menjadi tempat di mana setiap siswa merasa dihargai, didukung, dan dilindungi.

Strategi Pencegahan dan Penanganan Perundungan di SD Negeri Ngemplak Kalibawang

SD Negeri Ngemplak Kalibawang telah merancang berbagai langkah yang efektif untuk mencegah serta menangani kekerasan dan perundungan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan:

1. Deteksi Dini dengan Jurnal dan Laporan

Guru secara rutin mencatat kejadian yang terjadi selama siswa belajar melalui jurnal sekolah. Informasi tambahan dari orang tua, masyarakat, dan elemen lain juga dihimpun untuk mendapatkan gambaran lengkap perilaku siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah. Data ini menjadi dasar untuk mencari solusi terbaik, meminimalkan dampak, dan memberikan efek jera kepada pelaku.

2. Sosialisasi Anti-Perundungan

Sekolah secara berkala mengadakan sosialisasi dengan narasumber kompeten, seperti pihak kepolisian, pendakwah, atau pendongeng. Kegiatan ini melibatkan orang tua dan siswa untuk memberikan pemahaman mendalam tentang perundungan dan dampaknya. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari keaktifan mereka dalam sesi tanya jawab.

3. Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)

TPPK dibentuk sebagai tim reaksi cepat yang terdiri dari pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah. Tugas mereka adalah menangani kasus perundungan dengan segera untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas. Selain itu, sekolah menerapkan disiplin positif melalui kesepakatan bersama antara guru, siswa, orang tua, dan kepala sekolah.

4. Kampanye Poster Anti-Perundungan

Sekolah memanfaatkan media visual dengan membuat poster-poster menarik yang berisi pesan anti-perundungan. Poster ini ditempatkan di berbagai ruang publik sekolah sehingga siswa selalu diingatkan untuk tidak melakukan perundungan. Guru juga dapat menggunakan poster ini sebagai alat bantu dalam menasihati siswa.

5. Lomba Poster Anti-Perundungan

Untuk meningkatkan keterlibatan siswa, sekolah mengadakan lomba membuat poster bertema anti-perundungan. Poster terbaik dipajang di papan kreasi atau pengumuman, memberikan rasa bangga kepada siswa yang karyanya terpilih. Cara ini efektif untuk menanamkan nilai anti-perundungan secara kreatif.

Strategi yang ditempuh SDN Ngemplak Kalibawang dapat mengedukasi anak untuk memahami apa itu perundungan, jenis-jenisnya, serta dampaknya. Mereka didorong untuk terbuka dan berani melaporkan kejadian perundungan yang dialami atau disaksikan.

Guru juga mantap memainkan perannya dalam menyadarkan pelaku perundungan atas kesalahan mereka. Melalui keteladanan, kesabaran, dan pendekatan positif, para guru mendorong kesadaran pelaku atas dampak buruk dari tindakan mereka dan mengubah perilakunya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X