SEMARANG, KRJOGJA.com -Â Masyarakat Jawa tengah masih rentan terhadap paham radikalisme dan terorisme. Ini dapat dilihat sejak Januari hingga Juni 2022 ada 6 orang terduga tindak pidana terorisme yang diamankan Densus 88 Polri.
"Jadi Masih ada masyarakat yang tergoda pergerakan NII, pergerakan ideologinya mengarah teror", ungkap Kasubdit IV Intelkam Polda Jateng AKBP Kelik Budi Antara Senin(11/7/2022) dihadapan peserta Dialog Kebangsaan di Hotel Griya Husada Bandungan Kabupaten Semarang.
Dialog kebangsaan bertemakan Upaya Pencegahan Intoleransi Radikalisme dan Terorisme Melalui Peran Ormas Keagamaan se-Jawa tengah.
Diikuti 110 peserta dari berbagai ormas keagamaan dan yayasan eks Napiter di Jateng. Diantaranya NU, Muhamadiyah, LDII, GPK, MTA, FKUB, Yayasan Gema Salam, Yayasan Persadani, Bahurekso Kendal, Khilafatul Muslimin Tegal, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan ormas lainnya.
Direktorat Intelkam Polda Jawa Tengah meminta organisasi masyarakat (ormas) keagamaan di Jawa Tengah untuk menjaga toleransi dan menghindari tindakan radikalisme serta terorisme.
Ormas juga diharapkan ikut berperan dalam pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.