Belajar Menari dari Youtube, Ali Ingin Jadi Penari dan Pengendang

Photo Author
- Minggu, 21 April 2024 | 16:45 WIB
Salah satu penampilan Ali (Istimewa)
Salah satu penampilan Ali (Istimewa)

KRjogja.com - Banyak yang mengira Fauzi Ali Rahmat Saputra (11) yang masih duduk di kelas 4 SDN Kaliajir Lor Kalitirto Berbah Sleman itu, belajar menari di sebuah sanggar.

Sebab sudah sering menari di mana-mana. Sering menjadi bintang tamu pergelaran jathilan. Gerakannya luwes, itu sebabnya ketika tampil di acara Agustusan di Kaliajir Lor beberapa waktu yang lalu banyàk yang memberi saweran.

"Saya belajar sendiri dari youtube," kata Ali ketika ikut bersih-bersih kebun yang akan digunakan untuk pergelaran jathilan di Kaliajir Lor, Minggu (21/4/2024).

Baca Juga: Kemendikbudristek Gandeng SMKN 2 Kasihan Siap Suguhkan Konser Musikal 'Memeluk Mimpi-Mimpi'

Pergelaran jathilan itu sebagai syukuran, Ali sudah khitan, sudah sembuh karena khitannya pada bulan Januari 2024 lalu. Syukuran dengan kesenian jathilan karena merasa sering menjadi bintang tamu di pertunjukkan jathilan ingin menghibur warga dengan kesenian jathilan.

Ali bercita-cita menjadi penari dan pemain kendang. Ali memang belajar dari youtube, tetapi tidak total persis sama. Ali memberi tambahan gerakan kreasinya sendiri.

Ali lebih fokus memperhatikan gamelan iringannya, untuk kemudian menciptakan sendiri gerakan tarinya. Dalam setiap penampilan selalu menampilkan gerakan-gerakan baru.

Baca Juga: Pesona Dekso dan Bukit Kleco, Sejauh Mata Memandang Tampak Hijau dan Menawan Hati

Memang dari garis ibu, kakeknya seorang tukang kendang, demikian pula dari garis ayah, kakeknya juga pengrawit bahkan punya satu pangkon gamelan. Darah seni mengalir dari garis ibu dan ayah.

Suratman ayah dari Ali terserah saja pada sang anak. Ingin jadi apa kelak, yang penting betul-betul tekun dan mantap. Ali yang merupakan anak tunggal, tinggal bersama orangtuanya di Tlogowono Tegaltirto Berbah, tetapi sekolah, dan bermainnya di Kaliajir Lor karena sang ibu berasal dari Kaliajir Lor.

Kaliajir Lor sebetulnya punya potensi menjadi desa budaya. Ada kesenian slawatan, hadrah, macapat, ada warganya yang menjadi penari dan mendapat gelar master tari dari Eropa. Ada ustadz yang bisa mendalang dan main musik, ada pemain band, pelawak, juga ada yang menggeluti sastra Jawa dan teater. (War)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pameran Seni Rupa Alumni UST Digelar di TBY

Selasa, 5 Desember 2023 | 20:12 WIB

Djoko Pekik Sosok Panutan, Ini Kata Rektor ISI Yogya

Minggu, 13 Agustus 2023 | 05:49 WIB

Cerita Indah Tentang 'Konser Kodok yang Ricuh'

Minggu, 1 Januari 2023 | 14:37 WIB

Dalang Ki Anom Sucondro, 'Ngeli Ning Ora Keli'

Kamis, 22 September 2022 | 13:50 WIB
X