seni

Menariknya Belajar Membatik dari Hulu ke Hilir di Giriloyo

Rabu, 6 September 2023 | 19:03 WIB
Koleksi batik motif klasik di Rumah Batik Sekar Arum di Karangkulon RT 05 Kalurahan Wukirsari Imogiri Bantul. (Foto Istimewa)

 

Krjogja.com - BANTUL — Masyarakat bisa menjelajahi living museum batik di Kampung Batik Giriloyo, Imogiri, Bantul. Dengan berkunjung ke tempat ini, masyarakat bisa belajar membatik dari hulu ke hilir atau dari awal sampai akhir.

Penewu Imogiri, Slamet Santosa, mengatakan untuk berlatih membatik, ada sebuah gazebo yang menjadi tempat para pembatik bekerja. Bagi yang ingin belajar, baik dari internal kampung maupun wisatawan, ada ruang yang terbuka untuk bergabung.

“Di situ orang bisa belajar semua ikhwal tentang batik, dari hulu ke hilir” katanya, belum lama ini.

Baca Juga: Alam dan Budaya Jadi Inspirasi Batik, Tak Masalah Terpengaruh Bangsa Lain

Agar seseorang bisa mendapatkan pemahaman membatik secara lengkap, idealnya perlu belajar beberapa hari. Bagi yang memiliki waktu luang dan tertarik mengetahui seluruh prosesnya, maka siapkan beberapa hari.

Tidak perlu khawatir terkait akomodasi, pengelola Kampung Batik Giriloyo menyiapkan penginapan yang berada di sekitar gazebo. Sehingga lebih dari sekadar membatik, pengunjung bisa berinteraksi dan berkeliling dengan warga kampung. Wisatawan juga bisa melihat penggunaan batik jenis tertentu saat ada kegiatan atau upacara di kampung tersebut. Pengalaman akan semakin lengkap dengan mencicipi makanan tradisional produksi masyarakat lokal.

Dalam perjalanannya, sudah banyak yang mencoba belajar di living museum ini. Di saat-saat yang pas, pengunjung bisa beruntung apabila bertemu dengan pengunjung lain, baik dari kalangan pejabat kementerian, anggota Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, ataupun selebriti. Salah satu selebriti yang pernah mampir ke sini yaitu komedian Bintang Emon beserta istrinya.

Baca Juga: Batik Jogja Dipamerkan di Jakarta, Ceritakan Daur Hidup Manusia

Kampung Batik Giriloyo (Bagian dari Kelurahan Wukirsari) semakin populer setelah menjadi bagian dari 75 Besar Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Pengembangan Desa Wisata Wukirsari dengan konsep edu-wisata dan eco-wisata sudah berjalan sejak 2007. Batik menjadi salah satu objek unggulannya.

Apabila tidak punya banyak waktu namun ingin memiliki produk batik, di Kampung Batik Giriloyo tersedia toko penjualan kain. Ada pula ruang pameran untuk memudahkan pemilihan jenis batik. Display produk batik semakin memudahkan pengunjung dengan memberikan keterangan berupa filosofi dari setiap motif.

“Silakan yang ingin berkunjung, kami siap melayani, sudah ada pengurusnya juga,” kata Slamet. “Saat ini tercatat ada sekitar 15 kelompok, dan lebih dari 500 pengrajin batik [di Kampung Batik Giriloyo]. Kebanyakan jenisnya batik tulis. Motifnya pun mayoritas klasik, meski ada pula kombinasi dengan yang modern.”

Sebagai informasi, dalam pembuatan batik tulis, umumnya terdiri dari proses menyiapkan kain, membuat pola pada kain, proses membatik tulis dengan menorehkan lilin malam cair menggunakan canting, memberi warna, menghilangkan lilin batik pada bagian tertentu, memberikan warna lain, menghilangkan lilin batik, mencuci kain, dan mengepres atau menyetrika kain. (BPKSF/Jon)

Tags

Terkini

Pameran Seni Rupa Alumni UST Digelar di TBY

Selasa, 5 Desember 2023 | 20:12 WIB

Djoko Pekik Sosok Panutan, Ini Kata Rektor ISI Yogya

Minggu, 13 Agustus 2023 | 05:49 WIB

Cerita Indah Tentang 'Konser Kodok yang Ricuh'

Minggu, 1 Januari 2023 | 14:37 WIB

Dalang Ki Anom Sucondro, 'Ngeli Ning Ora Keli'

Kamis, 22 September 2022 | 13:50 WIB