SLEMAN, KRJOGJA.com - Dunia pariwisata DIY kembali dibuat risih dengan adanya unggahan di media sosial (medsos) tentang tarif parkir di kawasan Gumuk Pasir Parangtritis Bantul. Tak tanggung-tanggung, disebutkan dalam akun TikTok @dwi-riyantoo jika tarif sekali parkir di kawasan tersebut Rp 100.000. Hal itu segera dibantah oleh pemilik tempat parkir, ia bahkan telah mengadukan akun tersebut kepada yang berwajib untuk mempertanggungjawabkan kabar bohong itu.
Dalam video berdurasi 49 detik itu menceritakan seorang di balik kamera yang keberatan dengan tarif dibebankan kepada dirinya oleh seorang perempuan di kawasan Gumuk Pasir Parangtritis. Unggahan tersebut juga disisipi tulisan ‘Sering banget ke gumuk pasir antar teman atau cm jalan2 aja dan baru kali ini dimintai 100rb, alasan nya lahan pribadi. Padahal bisanya cm bayar parkir aja ig dwiriyantoo’.
Nursiyati (52) pemilik lokasi parkir sekaligus perempuan yang wajahnya muncul dalam video tersebut dengan tegas membantah. Ia menyatakan informasi yang disampaikan itu adalah hoax alias berita bohong.
“Apa yang disampaikan itu sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah meminta tarif parkir sebesar Rp 100.000 di kawasan gumuk pasir,†jelas Nursiyati di kantor DPD Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari) DIY kawasan Nologaten Depok Sleman, Sabtu (06/04/2022).
Warga Grogol Parangtritis Kretek Bantul ini menyampaikan duduk permasalahan yang sebenarnya kejadian dalam video itu. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (30/05/2022) lalu sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu satu unit mobil memasuki kawasan parkir kendaraan yang tak jauh dari rumahnya. Setelah itu dua orang lelaki turun dari mobil dan mereka kemudian berjalan-jalan menuju ke area gumuk pasir di sisi selatan.
Tidak lama kemudian dua perempuan yang juga turun dari mobil dengan membawa bunga. Nursiyati kemudian mendatangi mereka dan menanyakan perihal keperluannya datang berwisata ke gumuk pasir.
“Ia menjawab hendak melakukan foto-foto. Saya mengira kalau bawa bunga di sini biasanya pre weeding. Lalu saya jelaskan kalau foto-foto untuk kepentingan khusus maupun komersiil ada harganya yakni Rp 100.000,†ungkap Nursiyati.
Ia menjelaskan, tarif Rp 100.000 itu sudah meliputi fasilitas parkir, kamar mandi, kamar ganti, mushola dan tempat untuk istirahat. Saat itu ia pun telah menyodorkan bukti tarif tersebut dan tidak pernah memaksa orang tersebut untuk membayar sejumlah uang kepadanya.
“Jadi itu bukan tarif parkir, tetapi tarif untuk pre wedding. Jika parkir tarifnya tetap dan ada sendiri yakni untuk mobil Rp 10.000,†imbuhnya.
Nursiyati juga menyatakan jika lokasi tempat di mana gumuk pasir itu berada, berikut tempat parkir yang disediakan merupakan lahan miliknya. Sehingga memang ia dan keluarganya sebagai pengelola tempat wisata tersebut.
Perempuan yang kesehariannya berkerja sebagai petani ini tidak menyadari jika percakapan dengan orang yang tak dikenalnya itu direkam lalu kemudian viral. Ia baru mengetahui video tersebut keesokan harinya setelah diberitahu oleh tetangga.
Ia menyesalkan beredarnya video yang tak benar itu. Nursiyati mengaku sangat dirugikan nama baiknya maupun image wisata kawasan Gumuk Pasir Parangtritis yang selama ini sudah dikenal baik oleh masyarakat luas.
“Jelas sangat mempengaruhi kunjungan di tengah pariwisata pantai selatan yang kini mulai pulih. Tidak hanya saya saja yang dirugikan, melainkan juga para pelaku wisata kawasan Pantai Parangtritis,†ujarnya.