LIMA ratus lebih orang memenuhi auditorium gedung C Fakultas Ilmu Budaya pada Jum’at, 26 Oktober 2018. Beberapa dari mereka duduk, beberapa panitia berdiri di sisi paling belakang, dan sisanya di depan memastikan penampilan berjalan lancar.
Pagi hari pukul 07.34 di Yogyakarta begitu cerah. Awan seolah-olah segan menampakkan matahari yang berusaha menembuskan cahaya dibalik kristal beku atmosfer tersebut. Walaupun suara burung tidak terdengar menyapa, namun bisikan daun yang saling bergesekan seperti mengucapkan selamat pagi pada orang-orang yang pantang berpijak di atas mimpinya.
Pembukaan Festival Kebudayaan Arab 2018 yang diadakan Sastra Arab UGM resmi dibuka. Lagu Asian Games 2018 disenandungkan dengan bahasa Arab. Rampoe UGM tak mau kalah. Mereka ikut menunjukkan gigi dengan dua tariannya.
Selang tari saman, empat orang memakai gaun panjang berwarna biru, ungu, merah dan putih memasuki panggung auditorium.
Orang-orang tertegun dengan topi sikke yang dikenakannya. Dua perempuan dan sisanya laki-laki berjalan bergiliran sambil menyilangkan tangan mereka di bahu seolah-olah menandakan kerendahan hati. Musik mulai dinyalakan, mereka pun mulai berputar pelan namun pasti. Rok yang mereka kenakan sedikit demi sedikit mengembang membuat spiral yang indah dan gelombang yang berirama. Musik semakin cepat,maka semakin cepat pula mereka berputar.
Inilah tari sufi. Tari yang berasal dari Turki tersebut ditampilkan dalam pembukaan Festival Kebudayaan Arab UGM 2018. Sesekali para penari mengangkat tangannya ke atas, sesekali menurunkannya kembali. “Tangan kami ke atas menandakan kami meminta rahmat Allah, sedangkan ketika tangan kami kembali ke bawah artinya kami menyebarkan rahmat tersebut di muka bumi,†jelas Isma Nurfarida (23), mahasiswa PKNH Universitas Negeri Yogyakarta.
Isma menjelaskan bahwa tari sufi memiliki filosofi di setiap busananya. “Topi Sekki tinggi yang dikenakan ketika menari mengartikan sebuah batu nisan. Sedangkan kuf (sepatu kulit) menandakan keimanan menahan hawa napsu,†ungkap gadis Ponorogo ini.
Sufi dan Kematian