“Erupsi,erupsi! Astaghfirullah, berlindung,†Suara pendaki saling saut.
Menurut penuturan Shopan, riuh tedengar teriakan para pendaki saling mengabarkan keadaan yang terjadi. Kepanikan sempat terjadi, ia dan enam rekan yang sedang memasak berusaha tenang. Mereka menunggu empat rekan yang terlihat masih menuruni jalan terjal dari puncak merapi.
"Pendaki juga sempat berlari-lari menjauh. Begitu juga kami, sempat berlari, semua barang sempat kami tinggal," tuturnya.
Tak berselang lama, mereka menyadari bahwa angin mengarah ke selatan. Kepulan asap tak berpotensi ke arah pendaki di pasar bubrah. Keadaan sedikit lebih tenang, rombongan dari Sukoharjo ini pun memutuskan kembali ke tenda dan mengemas barang mereka. Begitu pula dengan para pendaki lain yang sempat berlari, mulai kembali mengemasi tendanya.
Sekitar 30 menit setelah awal getaran terjadi, empat rekan mereka telah sampai di camping ground. Mereka terlihat panik namun tak ada luka-luka berarti yang dialami. Segera rombongan itu berkemas dan memutuskan untuk turun dari Pasar Bubrah menuju basecamp.
Perjalanan turun dari puncak menuju basecamp cukup singkat. Mulai turun sejak kisaran jam 9.00 pagi, beberapa dari rombongan ini sampai di basecamp pukul 11.00 wib. Beberapa diantara mereka paling lambat pukul 13.00 telah sampai di basecamp.
"Beberapa dari rombongan, terutama wanita sedikit lama karena masih dalam tahapan menenangkan diri, ada beberapa yang luka ringan juga hingga harus hati-hati," tambah Shopan.