SLEMAN, KRJOGJA.com - Sebuah upacara adat Labuhan dalam rangka Hajad Kraton Ngayogyakarta sebagai peringatan naik tahta Sri Sultan HB X sebagai raja digelar di lereng Merapi, Jumat (28/04/2017) pagi. Dipimpin langsung juru kunci Merapi Ki Lurah Suraksohargo, para abdi dalem bersama warga membawa ubo rampe menuju pos Srimanganti Merapi.
Sejak sebelum subuh, ratusan warga tampak antusias menanti proses labuhan yang digelar Kraton tersebut. Mereka rela bangun pagi di tengah udara dingin untjk ikut memperingati Tingalan Jumenengan Dalem atau naik tahta Sri Sultan HB X sebagai raja.
Baca juga :
Labuhan Merapi, Tumpeng dan Srundeng Dibagi Ke Masyarakat
Labuhan 10 Sura Dipadati Pengunjung
Juru kunci Merapi bersama para abdi dhalem Kraton membawa berbagai sesaji ubo rampe dari bekas rumah Mbah Maridjan di Kinahrejo menuju pos satu Srimanganti dengan cara berjalan beriringan tanpa menggunakan alas kaki. Setelah menempuh sekita dua setengah jam perjalan para abdi dalem lelaku ritual kemudian melakukan upacara resmi puncak labuhan Merapi di Srimanganti yang terletak di pos pertama pendakian.
Di lokasi tersebut, pemimpin upacara membuka uba rampe yang dibawa yang berisi kembang setaman, nasi tumpeng serta ayam yang nantinya setelah didoakan akan dibagikan kepada setiap pengantar maupun pengunjung.
Ki Lurah Suraksohargo mengatakan kegiatan labuhan Merapi merupakan kegiatan rutin tahunan sebagai hajad ndalem Kraton Ngayogyakarta. Kegiatan ini menurut dia diharapkan dapat meningkatkan apresiasi warga masyarakat terhadap potensi budaya lokal adiluhung yang akan mendukung dan memperkuat Keistimewaan Yogyakarta.