SLEMAN - Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman dikenal sebagai sentra kuliner bebek nglengis. Selama tiga generasi, wilayah Dusun Nglengis merupakan sentra kuliner bebek bacem yang sangat terkenal. Dituturkan Kepala Kalurahan Banyurejo, Saparjo ST, olahan bebek bacem di Nglengis adalah kuliner unggulan yang sudah dijalankan turun-temurun dan olahannya belum memiliki varian lain.
Untuk itu, Dinas Koperasi UKM DIY berupaya merevitalisasi olahan kuliner bebek di Banyurejo dengan skema baru. Skema baru ini tidak terlepas dari pembinaan desa prener yang diintensifkan di Banyurejo, dengan pendekatan Blangkon. Sebuah skema pembinaan yang bermuatan lokal, berorientasi global dan berbasis komunal. Maka, revitalisasi kuliner bebek di Nglengis diarahkan pada pengembangan menu baru.
Melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rintisan Desa Mandiri Budaya yang berasal dari dana keistimewaan tahun 2023, dilakukan pelatihan kepada 50 pelaku usaha kuliner olahan bebek yang ada di Banyurejo. Dinas Koperasi UKM DIY sebagai pendamping dan pembina pelaksanaan BKK Kelurahan Banyurejo bersama konseptor Blangkon, yakni Imam Syafii, berupaya melakukan pendampingan tersebut. Pendampingan berupa pengenalan menu baru olahan bebek yang inovatif ini dikenalkan selama tiga hari, dengan menghadirkan profesional atau Chef Erwan Sakti. Chef Erwan Sakti adaah ahli kuliner profesional bersertifikat yang memberikan banyak hal baru tentang olahan kuliner bebek.
Selama tiga hari yakni 21-23 Agustus 2023, pelaku usaha kuliner bebek mengikuti pelatihan ini dengan serius dan sangat intens di balai Kalurahan Banyurejo. Bahkan kegiatan yang diselenggarakan hingga sore pada setiap harinya itu, diikuti dengan banyak pertanyaan tentang menu baru olahan bebek. Diantaranya fillet bebek, bebek peking dan abon bebek.
Menurut salah seorang peserta dari Dusun Nglengis, acara yang diselenggarakan Dinas Koperasi UKM DIY kali ini, benar-benar membuat banyak pelaku usaha sangat antusias. "Materi ini benar-benar membuka wawasan bagi banyak pelaku usaha olahan kuliner bebek disini," ungkapnya.
Mewakili Kadiskop UKM DIY, Kepala Bidang Kewirausahaan Dinas Koperasi UKM DIY, Wisnu Hermawan, menyatakan bahwa Banyurejo dipilih menjadi kalurahan prener dengan pertimbangan bahwa wilayah ini pada masa mendatang akan menjadi strategis karena menjadi jalur jalan tol. "Masyarakat Banyurejo harus bersiap dalam menghadapi perubahan baik fisik maupun non-fisik, termasuk menyongsong pengembangan sentra UMKM pada fasilitas umum yang menyertai pembangunan jalan tol," paparnya. "Pelatihan ini adalah bagian dari desain besar dalam pemberdayaan masyarakat terdampak jalan tol untuk bersiap menyambut perubahan," sambung Wisnu.
Tahun 2023 ini, selain pelatihan yang fokus pada produk olahan bebek, juga dilakukan revitalisasi dapur-dapur pada pelaku usaha kuliner bebek yang ada di Kelurahan Banyurejo. Harapannya, dengan penataan sentra produksi olahan kuliner bebek yang layak, akan membawa tingkat keyakinan konsumen bahwa produksi dilakukan dengan spirit kualitas dan keamanan pangan. "Bahkan, nantinya Diskop UKM DIY akan menggandeng Badan POM, Dinkes setempat, BPJPH dan instansi lainnya, dalam rangka membantu mengembangkan kuliner olahan bebek di Kelurahan Banyurejo dalam koridor pembinaan desa prener," tutupnya. (Sal)