Daffa Izaohar menambahkan alat yang dikembangkan memiliki keunggulan dalam proses pengamatan udara secara otomatis, dan pengamatan kualitas filter atau kejenuhan dari bahan penangkap karbon secara real time. Sistem tersebut belum ada dalam alat yang beredar di pasaran.
Sebab, sebagian besar sistem filter saat ini hanya sebagai filter udara dan tidak spesifik menangkap karbon. Dengan begitu alat ini bisa diaplikasikan di berbagai sektor mulai sektor hunian sampai sektor industri.
Baca Juga: Workshop Flying Display Director, Upaya TNI AU Wujudkan Zero Accident
“Karena kejenuhan filter tersebut teramati secara real time maka hasil dari penangkapan karbon dapat diamati. Ketika filter tersebut penuh dengan karbon maka filter dapat dipanen karbonnya untuk digunakan kembali. Selain itu, alat ini juga menampilkan kondisi udara sebelum dan sesudah terfilter secara real time," pungkasnya. (Fxh)