KRJogja.com - SLEMAN - Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) menyemarakkan peringatan Hari Santri 22 Oktober 2023 dengan Sosialisasi Pancasila di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Sleman, Minggu (22/10/2023). Kepala BPIP Prof KH Yudian Wahyudi hadir langsung di hadapan ribuan santri dan pengasuh Ponpes tersebut.
Turut hadir Ketua Tanfidziyah PWNU DIY Dr KH Ahmad Zuhdi Muhdlor MHum, mewakili Gubernur DIY dari Kesbangpol DIY Dewo Wisnu Broto, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso MM, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan yang juga Pengasuh Pondok Pesatren Baitul Hikmah dan Ketua Asosiasi Ilmu Alquran dan Tafsir se-Indonesia Prof Kiai Sahiron serta Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Hj Fany Rifqoh SPd MPsi.
"Banyak hal istimewa yang diberikan Allah SWT kepada Bangsa dan Negara Indonesia dan harus disyukuri bersama umat Muslim. Di antaranya penjajahan Belanda dan Jepang 350 tahun dan 3,5 tahun, Bangsa Indonesia diberikan anugerah kecerdasan untuk menyerap keilmuan dunia dari penjajah Belanda maupun Jepang," urai Prof Yudian.
Baca Juga: Mencuci di Waduk Kedung Ombo, Siswi SMP Tenggelam
Ditambahkan, dari semua kebaikan yang dianugerahkan Allah SWT kepada Bangsa Indonesia itu terumuslah Pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur dari lima silanya. "Intinya dengan nilai falsafan Pancasila ini, kita bangsa yang paling diridhoi Allah SWT," ungkap Prof Yudian Wahyudi.
Oleh karena itu pihaknya mengajak santri untuk bersyukur. Yaitu cara belajar yang sungguh-sungguh. "Silahkan memilih tempat belajar yang paling cocok dan ideal dengan keilmuan santri, ihtilafu ummati rohmatun, dan mengamalkan nilai –nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila dalam kehidupan para santri sehari-hari," ajak Prof Yudian Wahyudi.
Baca Juga: Gibran Selalu Dikaitkan Dengan Sosok Ini, Berikut Profil Sutan Sjahrir
Hj Fany Rifqoh SPd MPsi dalam paparannya bertajuk Jihad Santri Sunan Pandanaran Jayakan Negeri, melalui Penguatan Ideologi Pancasila dan Moderasi Beragama menambahkan, santri Pandanaran dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari itikad dan juga toleransi yang dimiliki terhadap pemeluk agama lain. Pesantren adalah Lembaga Pendidikan yang mendidik santri tentang agama dan moral hal teesebut senada dengan kepercayaan diri para santri dengan keyakinan dalam melaksanakan sikap toleransi kepada pemeluk agama lain.
"Santri tidak hanya mengkaji kitab-kitab klasik. Akan tetapi harapan besar yang di amanahkan untuk para santri adalah setelah kembali dalam kehidupan bermsyarakat, para santri dapat menerapkan ilmu-ilmu umum yang telah dipelajari waktu di pesantren. Santri diajarkan untuk melawan ketidaksetaraan dalam kemanusiaan," sebutnya. (Feb)