Cerita Hidup Anik Marwati, Ibunda Almarhum Fahmi dan Faqih Mahasiswa DMD Berprestasi UGM

Photo Author
- Kamis, 2 November 2023 | 17:30 WIB
Keluarga Anik Marwati beberapa tahun lalu.
Keluarga Anik Marwati beberapa tahun lalu.

Krjogja.com - SLEMAN - Anik Marwati, guru IPA SMPN 1 Turi Sleman baru saja kehilangan putra keduanya, Muhammad Faqih Husaen yang meninggal setelah berjuang melawan penyakit Duchenne Muscular Dystrophy (DMD). Beberapa tahun sebelumnya, ia juga merasakan kehilangan yang sama saat anak tertuanya, Muhammad Fahmi Husaen juga meninggal dunia karena penyakit yang sama.

Anik memiliki empat putera yakni Muhammad Fahmi Husaen, Muhammad Faqih Husaen, Muhammad Fatih Husaen dan Muhammad Faris Husaen. Tiga putera di antaranya mengalami DMD, di mana kesehatan mereka menurun pada usia 10-12 tahun hingga mengalami kelumpuhan.

Putera ketiga yakni Muhammad Fatih Husaen menjadi satu-satunya yang tak mengalami DMD. Ia kini berkuliah di UGM, tepatnya semester 3 Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil.

Adiknya, Faris berada di kelas X SMAN 1 Sleman. Ia baru saja menjadi juara kedua dalam ajang Global IT Challenge 2023 bidang Smart Car yang diselenggarakan di Abu Dhabi UEA.

Ajang ini sangat luar biasa, diikuti 2.100 pemuda disabilitas dari 20 negara dunia. Faris bisa bersaing dengan anak-anak muda dari Bangladesh, Cambodia, Ethiopia, Egypte, korea, kenya, laos, indonesia, malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philippines, Thailand, Vietnam, United Arab Emirates, India dan China.

Baca Juga: M Faqih Hussein Tutup Usia, Mahasiswa Difabel Cerdas Berprestasi UGM

Perjuangan Anik bersama seluruh keluarganya sangat luar biasa, karena tidak mudah menghadapi situasi tiga putra yang mengalami DMD dengan hidup yang tergantung dengan kursi roda karena otot tubuh melemah. Anik bersama suami bekerja sebagai guru, dan harus mendampingi ekstra putra-putranya yang berjuang melawan penyakit tersebut.

Almarhum Fahmi dan Faqih berhasil mendulang begitu banyak prestasi semasa hidupnya. Fahmi menyandang predikat pemuda berprestasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga pada 2019 silam. Begitu pula Faqih yang berhasil menciptakan aplikasi membantu difabel bernama Accessive.id juga menjuarai berbagai lomba tingkat internasional.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Peneliti Terbaik Versi IRN

Anik menceritakan bahwa perjuangan merawat dan membesarkan putra-putranya tidaklah mudah. Namun, ia dengan pikiran yang positif terus berusaha menemani dan mengawal setiap proses yang dijalani, meski begitu menguras tenaga, pikiran dan hati.

Penyakit DMD itu datang karena situasi genetik. Anak-anaknya lahir normal seperti lainnya, namun otot-otot tubuh melemah hingga mengalami kelumpuhan saat usia 10-12 tahun.

"Memang tidak mudah, membangun kepercayaan diri mereka, membangun proses penerimaan diri bahwa anak anak saya berbeda dengan yang lain. Harus kuat dan jangan menyerah dengan keadaan, kita bisa seperti mereka yang sehat. Saya semangati, ayo jangan menyerah. Terus saya coba tawarkan apakah mau ikut lomba-lomba yang mungkin mereka tertarik. Dan orang tua wajib memfasilitasi agar anak anak bisa berkembang optimal. Dan kalau mereka bilang tidak bisa maka saya bilang pasti bisa, asal belajar pasti bisa karena semua diawali dari belajar," ungkapnya pada KRjogja.com, Kamis (2/11/2023).

Seperti saat anak keduanya Faqih tutup usia 31 Oktober lalu, ia baru saja menemani putra bungsunya, Faris mengikuti lomba di Abu Dhabi. Ia harus terlihat kuat di depan semua orang, padahal hatinya begitu berkecamuk karena sesaat setelah kembali, Faqih masuk ke rumah sakit hingga akhirnya tutup usia.

Baca Juga: Mahasiswa dan Dosen UAD Minum Jamu Bareng, Buktikan Aman dan Berkhasiat

"Baru saja saya dan adiknya pulang dari lomba di Abu Dhabi, Faqih masuk rumah sakit. Mungkin inilah jalan Tuhan, mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap harus dihadapi. Saya yakin ini yang terbaik," sambungnya.

Meski kedua putranya memiliki kehidupan yang singkat, namun Anik tak bisa menutupi kebahagiaan karena mereka berusaha membawa manfaat bagi sesama. Almarhum Fahmi den Faqih menciptakan aplikasi yang bisa digunakan dan membawa manfaat bagi orang lain.

Saat ini ia dan sang suami yang juga guru SMPN 4 Pakem Sleman berupaya mendampingi dua putra yang lain. Fatih yang tengah berkuliah di UGM dan Faris yang masih bersekolah di SMAN 1 Sleman.

"Semoga mereka berdua bisa membawa manfaat juga untuk sesama dalam bidang yang digemari dan digeluti," pungkas Anik. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X