Kepala Desa Tlilir Fatkhur Rohman, S.Pd, mengakui, permasalahan air bersih di desanya selalu menjadi masalah permanen ketika musim kemarau. Hal ini karena desa yang berada di Lereng Gunung Sumbing mempunyai struktur tanah yang banyak mengandung batu kerikil sehingga sangat sulit mencari sumber air. Sedangkan kalau musim penghujan karena strukturnya kerikil dan berbatu, sehingga rawan longsor. Ia tak menampik sekarang ada Pamsimas bantuan Pemkab namun belum mencukupi bagi 300 kepala keluarga.
''Untuk mendapatkan air bersih juga sangat sulit dengan tanah yang mengandung batu kerikil karena membuat pengeboran lebih sulit dan biasanya harus mengebor lebih dalam untuk mendapatkan sumber air bersih," sebutnya. Karena desa berada di lereng gunung, distribusi air ke rumah sulit. Terkadang di musim kemarau harus ke sumber mata air Pikatan untuk mendapatkan air dengan cara membeli. Ditambah biaya transportasi yang jaraknya sekitar 7 Km. Warga melakukannya hampir dua sampai tiga kali seminggu untuk penggunaan air bersih kebutuhan sehari-hari. (Sal)