Krjogja.com - SLEMAN - Polisi menangkap Hendri, tersangka pelaku pembunuhan perempuan FD di kamar kost Jalan Krasak Kotabaru. Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Polisi FX Endriadi, yang turut membackup Polresta Yogyakarta mengungkap beberapa fakta yang terjadi saat penangkapan di Jawa Barat.
Endriadi mengatakan, proses penangkapan pelaku dimulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kamar kost Jalan Krasak. Diketahui Hendri lari ke Bandung Jawa Barat, tempat tinggal orangtuanya.
Baca Juga: Agen BRILinK Mencapai 740 Ribu
"Kami bersama Polresta lakukan penyelidikan dari TKP, disimpulkan terduga pelaku lari ke Jawa Barat dengan membawa kendaraan milik korban. Kami lakukan penyelidikan, ke rumahnya dan beberapa rekannya. Ada di salah satu daerah tapi belum ketemu. Lima hari kami di sana, kembali ke Jogja namun tetap dibantu Polda Jabar," ungkapnya, Jumat (15/3/2024).
Rabu (13/3/2024), polisi mendapatkan informasi keberadaan tersangka di Bekasi Jawa Barat. Tanpa kesulitan polisi melakukan penangkapan dan mendapatkan barang bukti di beberapa lokasi.
Baca Juga: Sukoharjo Tetap Waspada, Puncak Musim Hujan Berdampak Bencana Alam
"Kami temukan kendaraan roda dua korban, celana pelaku bekas darah, gelang, handphone, kacamata dan nomor polisi kendaraan pelaku juga. Kami bawa ke Jogja, cek kesehatan dan kita serahkan ke Polresta Yogya," sambungnya.
Endriadi juga mengatakan bahwa Hendri sempat curhat pada teman dekatnya berinisial RF yang kemudian jadi saksi dan mengatakan baru saja melakukan pembunuhan di Jogja. Tak hanya itu, tersangka diketahui juga sempat googling lokasi pondok pesantren dan mengatakan hendak bertobat.
"Yang bersangkutan menyampaikan baru saja melakukan pembunuhan di Jogja pada teman dekatnya. Dia mengaku dan bertobat, menyampaikan sama temannya. Sempat juga Googling pondok pesantren di Jawa Barat," tambahnya.
Baca Juga: PKS Sleman Siap Lanjutkan Kesuksesan Pileg ke Pilkada
Terkait motif pembunuhan, Endriadi mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. Namun berdasar keterangan awal pelaku, diketahui pelaku panik karena korban hendak berteriak saat keduanya berkomunikasi.
"Motif berdasar introgasi awal, yang bersangkutan panik saat korban berkomunikasi dengan pelaku, korban seperti akan berteriak, pelaku panik lalu melakukan pembunuhan itu. Namun lebih detail masih pendalaman karena kami baru fokus di perbuatannya," pungkas Endriadi. (Fxh)